Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen mobil listrik (EV) asal China, BYD, melaporkan pendapatan sebesar 777 miliar yuan atau setara US$107 miliar (Rp1.774 triliun) sepanjang 2024. BYD berhasil mengalahkan dominasi Tesla milik Elon Musk yang 'hanya' meraup pendapatan tahunan sebesar US$97,7 miliar (Rp1.620 triliun) pada periode yang sama.
Industri mobil listrik kian kompetitif dengan banyaknya produsen mobil China yang unjuk gigi untuk melawan dominasi Amerika Serikat (AS).
BYD menjadi salah satu produsen China yang paling ambisius melakukan ekspansi pasar. Pendapatan BYD pada 2024 mencatat pertumbuhan 29% dibandingkan 2023.
Dalam laporan yang dipublikasikan pada awal pekan ini, pendapatan moncer BYD didorong oleh penjualan kendaraan hibrida yang laku di pasaran.
Chairman dan Presiden BYD, Wang Chuanfu, mengatakan perusahaan mengalami perkembangan signifikan sepanjang 2024. BYD diklaim menjadi produsen EV pertama di skala global yang meluncurkan 10 juta kendaraan energi baru pada November 2024.
"BYD menjadi pemimpin industri di setiap aspek, mulai dari baterai, listrik, hingga kendaraan energi baru. BYD meruntuhkan dominasi merek asing dan menciptakan lanskap baru pasar global," kata Wang dalam pernyataannya, dikutip dari CNBC International, Rabu (26/3/2025).
Laporan tahunan BYD dirilis sesaat setelah raksasa China tersebut mengumumkan teknologi baterai baru yang digadang-gadang bisa mengisi daya EV secepat mobil bensin.
Teknologi yang dinamai 'Super e-Platform' tersebut memungkinkan pengisian daya EV selama 5 menit untuk jarak tempuh 400 kilometer.
Para analis menyebut inovasi platform baterai BYD sebagai terobosan yang akan memimpin perubahan kebiasaan pengguna EV dalam melakukan pengisian daya kendaraan.
Saham BYD naik gila-gilaan pada tahun ini sebesar 46%. Sementara itu, saham Tesla anjlok parah hingga 31% sepanjang tahun ini, menyusul aksi boikot Tesla Takedowns yang meluas di berbagai belahan dunia.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Naikkan Mutu & Kualitas Tenaga Kerja Dengan Teknologi & AI
Next Article China Dipalak Habis-habisan, Xi Jinping Akhirnya Turun Gunung