Murka Amran Gegara Isi Minyakita Disunat-Dijual di Atas HET, Ucap Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengancam menindak keras pelaku kecurangan Minyakita yang tidak sesuai label, di mana pada kemasan tercantum 1 liter namun ternyata hanya 750 mililiter (ml). 

Sebelumnya, Amran bahkan turun langsung melakukan pemeriksaan lapangan merespons viralnya sebuah video yang menunjukkan praktik kecurangan tersebut. Dalam video yang beredar di media sosial itu, tampak seseorang menuangkan Minyakita dari kemasan botol berlabel 1 liter. Minyakita itu dituang ke dalam gelas ukur, dan ternyata hanya 750 ml.

Dalam sidak itu (inspeksi mendadak) itu, Amran menemukan minyak goreng kemasan dengan merek Minyakita yang tidak sesuai aturan dan dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan, yaitu Rp15.700 per liter. Mentan Amran menyebut hal ini merupakan pelanggaran serius, Minyakita yang seharusnya berisi 1 liter ternyata hanya memiliki volume 750 hingga 800 mililiter.

Minyakita tersebut diproduksi oleh PT Artha Eka Global Asia, Koperasi Produsen UMKM Koperasi Terpadu Nusantara (KTN), dan PT Tunasagro Indolestari. Selain volume yang tidak sesuai, harga jualnya juga melebihi HET. Meski pada kemasan tertulis harga Rp15.700 per liter, minyak ini dijual dengan harga Rp18.000 per liter.

Hal ini merugikan masyarakat dan tidak bisa ditoleransi. Ia meminta agar perusahaan yang terbukti melakukan pelanggaran segera diproses secara hukum dan ditutup.  Ia pun mengancam bakal memidanakan pelaku kecurangan tersebut ke ranah hukum atau pidana.

"Satu kata, tindak tegas. Begitu bersalah, pengecekan, tindak tegas. Satu kata buat mereka. Yang penting sudah dibuktikan salah. Tindak tegas. Perdata, pidana, dua-dua bisa. Tegas," katanya di Kementerian Pertanian, Senin (10/3/2025).

"Minyakita dijual di atas HET, dari seharusnya Rp 15.700 menjadi Rp 18.000. Selain itu, volumenya tidak sesuai, seharusnya 1 liter tetapi hanya 750 hingga 800 mililiter. Ini adalah bentuk kecurangan yang merugikan rakyat, terutama di bulan Ramadan, saat kebutuhan bahan pokok meningkat," tegas Amran.

(dce/dce)

Next Article Bulog & ID Food Diminta Langsung Ambil Alih Minyakita, Ada Apa?