Negara Ini Sahkan UU yang Larang Acara LGBTQ+, Berujung Disemprot PBB

3 days ago 12

Jakarta, CNBC Indonesia - Kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia telah memberikan peringatan terbaru kepada Hungaria. Hal ini berkaitan dengan undang-undang terbaru Budapest yang melarang acara-acara LGBTQ+ untuk melindungi anak di bawah umur dari pengaruh yang merugikan.

Mengutip RT, Senin (24/3/2025), Juru Bicara Hak Asasi Manusia PBB Liz Throssell mengecam undang-undang baru tersebut. Menurutnya, hal ini mengakibatkan pembatasan yang sewenang-wenang dan diskriminatif terhadap hak-hak individu LGBTQ+ untuk kebebasan berekspresi, berkumpul secara damai, dan privasi.

"Tindakan tersebut harus dibatasi pada hal-hal yang benar-benar diperlukan dan proporsional untuk mencapai tujuan yang sah dan tidak boleh digunakan dengan cara yang diskriminatif," tuturnya.

"Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk meminta otoritas Hungaria untuk mencabut undang-undang tersebut dan mendesak mereka untuk memerangi apa yang disebutnya tingkat intoleransi, diskriminasi, perundungan, dan pelecehan yang tinggi terkait dengan orientasi seksual."

Pada pekan lalu, Hungaria mengesahkan undang-undang yang melarang acara kumpul kebo. Budapest juga memberi wewenang kepada pihak berwenang untuk menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengidentifikasi tersangka dan memberi mereka denda sebesar US$500 (Rp8,2 juta). Semua keuntungan dari denda juga akan dialihkan ke kebijakan perlindungan anak.

Undang-undang tersebut, yang didukung oleh partai Fidesz milik Perdana Menteri Viktor Orban dan mitra juniornya, Demokrat Kristen, disahkan dengan suara 136-27 melalui prosedur yang dipercepat.

Orban membela undang-undang baru tersebut dengan menegaskan bahwa 'jaringan gender internasional harus melepaskan tangannya dari anak-anak kita'. Ia menuduh otoritas Uni Eropa dan pemerintahan Amerika Serikat sebelumnya mendorong agenda berbahaya LGBTQ+

"Kita akhirnya memiliki ruang untuk bertindak dan melindungi anak-anak kita. Tidak ada lagi pendidikan ulang, tidak ada lagi kompromi. Anak-anak kita adalah yang utama, dan kita akan berjuang untuk mempertahankan masa depan mereka," tulisnya di X.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Uni Eropa Siap Perketat Sanksi Rusia, Hungaria Ogah Setuju

Next Article Video: Gelar Rapat, DPR-Wantannas Sorot LGBTQ+

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|