Pasca Caplok Smelter Tsingshan, Ini Rencana Antam

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengungkapkan rencana usai anak usahanya yakni PT Gag Nikel (PTGN) 'mencaplok' 30% saham PT Jiu Long Metal Industry (JLMI) milik Newton International Investment Pte. Ltd. (NII) yang juga merupakan entitas usaha Eternal Tsingshan Group Limited (ETGL).

Direktur Utama ANTM, Nicolas D Kanter mengungkapkan, bahwa perusahaan akan menggenjot program hilirisasi dan industrialisasi di Indonesia.

"Pada bulan Oktober, tanggal 1 atau tanggal 3 ya, itu kita dengan Tsingshan Group juga menandatangani shareholders agreement di mana kita itu akan masuk ke dalam komitmen hilirisasi dari PT Gag Nikel," ujarnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Antam 2024, di Kempinski, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Dia mengungkapkan bahwa pengambilalihan saham tersebut turut menunjukkan komitmen pihaknya untuk terus mendukung program pemerintah. "Tapi kesemuanya ini menunjukkan tidak hanya komitmen Antam tapi juga bagaimana kita mendukung hilirisasi dan industrialisasi yang jadi prioritas daripada pemerintah," tambahnya.

Saat ini, PTGN merupakan perusahaan terkendali yang baik secara langsung maupun tidak langsung dimiliki 100% oleh Perseroan.

Berdasarkan catatan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi pembelian saham tersebut dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2024. Dengan transaksi tersebut PTGN memberikan pinjaman pemegang saham kepada JLMI US$ 18.000.000 atau setara dengan Rp 274.446.000.000 berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia JISDOR pada tanggal 2 Oktober 2024.

"Setelah PTGN efektif menjadi pemegang saham pada JLMI, PTGN telah memberikan pinjaman pemegang saham kepada JLMI berdasarkan Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham (seluruh rangkaian transaksi sebagaimana di atas untuk selanjutnya disebut sebagai (Rangkaian Transaksi)," tulis manajemen, Selasa (8/10/2024).

Adapun transaksi pembelian saham tersebut merupakan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/2020, dikarenakan setelah PTGN efektif menjadi pemegang saham pada JLMI.

Pada hari yang sama, PTGN juga menandatangani Ore Supply Agreement kepada PT Universal Metal Trading (UMT). UMT merupakan anak perusahaan yang dikendalikan oleh ETGL. Kerja sama ini dilakukan untuk penyediaan bijih nikel dari PTGN kepada UMT.

"Prepayment yang mendasari dilakukannya pembayaran di muka oleh UMT kepada PTGN atas sebagian pemasokan bijih nikel yang akan dikirimkan oleh PTGN kepada UMT, yang mana dana yang didapatkan PTGN berdasarkan Prepayment Agreement digunakan oleh PTGN untuk menjadi bagian dari pembayaran atas transaksi pembelian saham," jelasnya.

Pertimbangan aksi korporasi tersebut untuk mengimplementasikan kebijakan hilirisasi sebagaimana diberlakukan oleh pemerintah Indonesia. Tujuan dari kewajiban hilirisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan sehingga dapat menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham.

Implementasinya juga diharapkan dapat mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional.

Sebelum transaksi pembelian saham, NIl sebagai pemegang saham tunggal JLMI memberikan pinjaman pemegang saham kepada JLMI sebesar US$ 60.000.000 sebagai modal kerja JLMI. Adapun pinjaman tersebut akan digunakan oleh JLMI sebagai pengembalian sebagian pinjaman pemegang saham yang diberikan oleh NII kepada JLMI.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kolaborasi Antam-PTFI Perkuat Tulang Punggung Hilirisasi Emas

Next Article Bos Antam Ungkap Dilema Pelaku Industri Tambang Hadapi Kondisi Global

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|