Foto Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
25 November 2024 09:10

Seorang penyelidik dari Dinas Keamanan Negara Ukraina (SBU) menunjukkan bagian-bagian rudal balistik, yang digunakan Rusia saat menyerang kota Dnipro di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina, Minggu (24/11/2024). REUTERS/Valentyn Ogirenko

Melansir reuters, Potongan-potongan puing yang hangus dan hancur itu diletakkan di gantungan di sebuah fasilitas forensik senjata. REUTERS/Valentyn Ogirenko

Para ahli Ukraina mempelajari puing-puing tersebut untuk mendapatkan wawasan tentang rantai pasokan militer Rusia, produksi, dan cara mengembangkan serangan balasan. REUTERS/Valentyn Ogirenko

Rusia telah menjuluki rudal itu Oreshnik (Pohon Hazel) dan mengatakan tidak mungkin untuk mencegatnya dengan pertahanan udara sedangkan Ukraina mengatakan senjata itu mencapai kecepatan tertinggi lebih dari 13.000 kpj (8.000 mph). Rudal balistik jarak menengah memiliki jangkauan hingga 5.500 kilometer.REUTERS/Valentyn Ogirenko

Dua pakar negara memberikan penilaian yang hati-hati, dengan mengatakan bahwa senjata itu balistik, terbang pada lintasan balistik dan serangan itu mengakibatkan kerusakan sipil. "Ini adalah kesimpulan awal dan untuk mengatakan sesuatu yang lebih konkret memerlukan waktu dan studi yang cermat terhadap sisa-sisa rudal," kata Ivan, salah satu pakar. REUTERS/Valentyn Ogirenko

Militer AS mengatakan desain rudal tersebut didasarkan pada rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-26 Rubezh yang memiliki jangkauan lebih jauh. Rudal baru tersebut masih dalam tahap percobaan dan Rusia kemungkinan hanya memiliki beberapa di antaranya, kata mereka.REUTERS/Valentyn Ogirenko TPX IMAGES OF THE DAY