Potret Bangkai Rudal Balistik Oreshnik Rusia yang Bikin NATO Panik

2 months ago 16

CNBC Indonesia News Foto News

Foto Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

25 November 2024 09:10

An investigator of the State Security Service of Ukraine (SBU) shows parts of a ballistic missile, which Russia used in a strike towards Dnipro city this week, amid Russia's attack on Ukraine, at an undisclosed location in Ukraine November 24, 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko     TPX IMAGES OF THE DAY

Seorang penyelidik dari Dinas Keamanan Negara Ukraina (SBU) menunjukkan bagian-bagian rudal balistik, yang digunakan Rusia saat menyerang kota Dnipro di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina, Minggu (24/11/2024). REUTERS/Valentyn Ogirenko

An investigator of the State Security Service of Ukraine (SBU) shows parts of a ballistic missile, which Russia used in a strike towards Dnipro city this week, amid Russia's attack on Ukraine, at an undisclosed location in Ukraine November 24, 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko     TPX IMAGES OF THE DAY

Melansir reuters, Potongan-potongan puing yang hangus dan hancur itu diletakkan di gantungan di sebuah fasilitas forensik senjata. REUTERS/Valentyn Ogirenko 

An investigator of the State Security Service of Ukraine (SBU) shows parts of a ballistic missile, which Russia used in a strike towards Dnipro city this week, amid Russia's attack on Ukraine, at an undisclosed location in Ukraine November 24, 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko     TPX IMAGES OF THE DAY

Para ahli Ukraina mempelajari puing-puing tersebut untuk mendapatkan wawasan tentang rantai pasokan militer Rusia, produksi, dan cara mengembangkan serangan balasan. REUTERS/Valentyn Ogirenko

An investigator of the State Security Service of Ukraine (SBU) shows parts of a ballistic missile, which Russia used in a strike towards Dnipro city this week, amid Russia's attack on Ukraine, at an undisclosed location in Ukraine November 24, 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko     TPX IMAGES OF THE DAY

Rusia telah menjuluki rudal itu Oreshnik (Pohon Hazel) dan mengatakan tidak mungkin untuk mencegatnya dengan pertahanan udara sedangkan Ukraina mengatakan senjata itu mencapai kecepatan tertinggi lebih dari 13.000 kpj (8.000 mph). Rudal balistik jarak menengah memiliki jangkauan hingga 5.500 kilometer.REUTERS/Valentyn Ogirenko

An investigator of the State Security Service of Ukraine (SBU) shows parts of a ballistic missile, which Russia used in a strike towards Dnipro city this week, amid Russia's attack on Ukraine, at an undisclosed location in Ukraine November 24, 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko     TPX IMAGES OF THE DAY

Dua pakar negara memberikan penilaian yang hati-hati, dengan mengatakan bahwa senjata itu balistik, terbang pada lintasan balistik dan serangan itu mengakibatkan kerusakan sipil. "Ini adalah kesimpulan awal dan untuk mengatakan sesuatu yang lebih konkret memerlukan waktu dan studi yang cermat terhadap sisa-sisa rudal," kata Ivan, salah satu pakar. REUTERS/Valentyn Ogirenko 

An investigator of the State Security Service of Ukraine (SBU) shows parts of a ballistic missile, which Russia used in a strike towards Dnipro city this week, amid Russia's attack on Ukraine, at an undisclosed location in Ukraine November 24, 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko     TPX IMAGES OF THE DAY

Militer AS mengatakan desain rudal tersebut didasarkan pada rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-26 Rubezh yang memiliki jangkauan lebih jauh. Rudal baru tersebut masih dalam tahap percobaan dan Rusia kemungkinan hanya memiliki beberapa di antaranya, kata mereka.REUTERS/Valentyn Ogirenko TPX IMAGES OF THE DAY

An investigator of the State Security Service of Ukraine (SBU) shows parts of a ballistic missile, which Russia used in a strike towards Dnipro city this week, amid Russia's attack on Ukraine, at an undisclosed location in Ukraine November 24, 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko     TPX IMAGES OF THE DAY

Kremlin kemudian mengatakan telah menembakkan rudal jarak menengah baru ke sasaran militer Ukraina di Dnipro sebagai tanggapan atas serangan Kyiv terhadap Rusia dengan rudal buatan AS dan Inggris untuk pertama kalinya setelah AS memberikan persetujuannya. REUTERS/Valentyn Ogirenko


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|