Prabowo Beri Sinyal Dividen Jumbo BUMN, Ini Daftar Emiten Pelat Merah

2 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan dividen dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp 300 triliun pada 2025. Jumlah tersebut berdasarkan laporan dari Menteri BUMN Erick Thohir.

"Menteri BUMN lapor ke saya, Pak Erick Thohir. Beliau laporan ke saya, BUMN tahun ini dividennya Rp300 triliun," kata Prabowo dalam pidatonya di acara HUT ke-17 Partai Gerindra, dikutip Senin (17/2).

Kementerian BUMN meminta agar Rp 100 triliun dari jumlah dividen dapat dialokasikan untuk modal kerja perusahaan pelat merah. "Tapi beliau (Menteri BUMN Erick) katakan Rp100 triliun sebaiknya pak dikembalikan ke BUMN untuk modal kerja selanjutnya. Saya setuju," ucapnya.

Menurutnya, dividen jumbo BUMN akan menjadi salah satu sumber penghematan baru dari pemerintahan Prabowo. Prabowo menegaskan pemerintah akan mengambil Rp200 triliun dari setoran BUMN tersebut. Sementara sisanya bakal dikembalikan dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN).

"Berarti kita punya Rp200 triliun. Dan ini tidak akan kita pakai, kita akan investasi," pungkasnya.

Adapun sejumlah perusahaan pelat merah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan BUMN tersebut memiliki ragam sektor bisnis.

Sementara itu, beberapa di antaranya telah memberikan sinyal dividen jumbo. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa rasio pembagian dividen tahun buku 2024 bank pelat merah itu diharapkan berada di kisaran 80% hingga 85%.

Menurutnya, BRI memiliki permodalan yang sangat lebih dari cukup untuk membagikan dividen jumbo. Posisi rasio kecukupan modal (CAR) bank di level 26%.

Terpisah, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memperkirakan rasio pembagian dividen dari laba tahun buku 2024 akan berada pada rentang 55% hingga 60%.

Persentase itu lebih tinggi jika dibandingkan realisasi rasio dividen tahun 2023 sebesar 50% dari total laba bersih atau senilai Rp10,45 triliun. Namun, Royke juga menegaskan bahwa keputusan akhir terkait besaran dividen berada di meja RUPS.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan bahwa dividend payout ratio atau rasio dividen dalam 5 tahun terakhir dijaga pada level 60%. "Ini sesuai arahan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama," katanya.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi juga mengatakan bahwa setidaknya rasio dividen dari laba tahun buku 2024 akan serupa dengan dividen laba tahun buku 2023. "Nggak ada perubahan. Kinerja Mandiri bagus, jadi paling tidak sama dengan tahun lalu untuk rasionya," ujarnya.

Sebagai informasi, berikut daftar BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia: 

  1. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)

  2. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI)

  3. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)

  4. PT PP (Persero) Tbk (PTPP)

  5. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

  6. PT PP Properti Tbk (PPRO)

  7. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)

  8. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)

  9. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

  10. PT Timah Tbk (TINS)

  11. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS)

  12. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)

  13. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)

  14. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)

  15. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

  16. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

  17. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

  18. PT Elnusa Tbk (ELSA)

  19. PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA)

  20. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)

  21. PT Indofarma Tbk (INAF)

  22. PT Kimia Farma Tbk (KAEF)


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekonomi RI 2024 Terendah Dalam 3 Tahun Terakhir, Pertanda Apa?

Next Article Holdingisasi Bikin Kontribusi BUMN ke Negara Makin Besar

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|