Program Makan Bergizi Gratis Prabowo dan Pelajaran Berharga dari India

2 months ago 31

New Delhi, CNBC Indonesia - India menjadi salah satu negara di dunia yang sudah menjalankan program makan siang gratis tepatnya sejak tahun 1995. Program tersebut merupakan bagian dari Program Nasional Dukungan Gizi untuk Pendidikan Dasar (The National Programme of Nutritional Support to Primary Education/NP-NSPE) yang dikenal sebagai Mid-Day Meal Scheme (MDMS).

Sebagai catatan, MDMS ini diklaim sebagai program pemberian makanan sekolah terbesar di dunia yang menjangkau lebih dari 125 juta anak berusia 6-14 tahun. Seiring berjalannya waktu, MDMS berubah nama menjadi PM-POSHAN (POshan SHAkti Nirman). Untuk periode 2023-2024, Pemerintah India menggelontorkan dana untuk MDMS sebesar INR 11.600 crore atau sekitar US$1,4 miliar (Rp21,45 triliun) untuk MDMS.

Dalam taklimat media bersama Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar di Sushma Swaraj Bhawan, New Delhi, Minggu (26/1/2025) siang waktu setempat, CNBC Indonesia bertanya dan berdiskusi mengenai urgensi program tersebut bagi India dan apa yang bisa dipelajari oleh Indonesia yang baru memulai program serupa (Makan Bergizi Gratis).

Secara filosofi, Jaishankar menjelaskan kalau di dunia, terdapat sistem pemerintahan di mana ada market yang dominan (liberal) maupun sistem di mana ada pemerintah yang dominan (etatisme). Namun kenyataannya, sistem di mana market yang dominan tidak dapat menyelesaikan isu sosial ekonomi.

"Di dunia yang semakin terkoneksi di mana masyarakat miskin dapat melihat kehidupan masyarakat kaya, kita tidak bisa mengatakan 'sabarlah, sesuatu akan datang padamu'. Kita harus aktif memastikan bahwa pemerintah memberikan manfaat kepada setiap orang," kata Jaishankar.

Kedua, lanjut dia, dalam komitmen global Sustainable Development Goals (SDGs), terdapat 17 tujuan dan sasaran tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015. Sebanyak 17 tujuan itu saling berkaitan satu sama lain mulai dari pendidikan berkualitas hingga berkurangnya kesenjangan.

"Jika Anda memberikan makan siang gratis, kehadiran di sekolah akan meningkat, tingkat kesehatan pun meningkat baik secara langsung, dampak ekonomi berupa penciptaan lapangan pekerjaan juga tercipta," ujar Jaishankar.

Politikus Partai Bharatiya Janata itu juga menceritakan Jal Jeevan Mission, sebuah program yang bertujuan memastikan setiap rumah di India memperoleh sambungan pipa air bersih secara langsung. Seperti diketahui, tidak setiap rumah di India memiliki kemewahan memperoleh air bersih.

Menurut Jaishankar, program tersebut memberikan dampak berupa penurunan masyarakat yang menderita penyakit yang bersumber dari air kotor. Tingkat partisipasi perempuan yang ke sekolah pun meningkat karena biasanya banyak anak perempuan yang diminta mengambil air bersih oleh pemimpin keluarga.

"Di negara besar seperti India dan Indonesia, jika kita bisa melakukan sesuatu secara dramatis, bisa menghasilkan dampak. Program makan siang gratis telah sukses menghadirkan multiplier effect (efek berganda) kepada masyarakat," kata Jaishankar.

G20 Sherpa Government of India Amitabh Kant dalam taklimat media di Sushma Swaraj Bhawan, New Delhi, India, Sabtu (25/1/2025) siang waktu setempat, mengungkapkan salah satu tujuan program makan gratis adalah memastikan tidak ada lagi masyarakat yang kelaparan dan miskin.

Program makan gratis juga dipadukan dengan penyediaan perumahan bagi 110 juta orang, akses kelistrikan bagi 30 juta orang hingga pemberian beras gratis bagi 800 juta orang. Berdasarkan catatannya, sebanyak 250 juta orang berhasil diangkat dari bawah garis kemiskinan selama 10 tahun terakhir.

"Kita bisa melakukannya karena kita meyakinkan tidak ada yang kelaparan," ujar Amitabh.

Lebih lanjut, dia tidak menampik ada pula kritikan kepada pemerintah lantaran terlalu banyak memberikan subsidi kepada masyarakat. Namun demikian, Amitabh menekankan bahwa tugas terpenting pemerintah adalah menyediakan kebutuhan masyarakat mulai dari pangan, pendidikan, dan kesehatan.

"Saya senang presiden Anda juga mengimplementasikan program makan gratis. Selamat kepada presiden Anda," kata Amitabh.

Sebagai catatan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah resmi dimulai di Indonesia pada 6 Januari 2025. Total sekitar 650 ribu anak sekolah di 31 provinsi telah menerima manfaat program tersebut.

"Ini berkat kerja keras banyak pihak, [di antaranya] Kepala Badan Gizi dan jajarannya, Mendagri, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Bappenas, Menteri Desa, Menteri BUMN, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Kapolri, para kepala sekolah, para gubernur, bupati, tentunya Menteri Keuangan," ujar Presiden Prabowo Subianto dalam sidang kabinet paripurna di Jakarta, 22 Januari 2025 lalu.

"Dan, untuk Januari sampai April 2025, program ini sasarannya adalah 3 juta anak, bulan April sampai Agustus 2025 akan menuju 6 juta anak, September kita harapkan 15 juta anak, dan akhir 2025 target kita adalah semua anak-anak Indonesia bisa dapat makanan bergizi," lanjutnya.


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Targetkan Akhir 2025 Semua Anak Dapat Makanan Bergizi

Next Article Bertemu PM Modi, Prabowo Mau Datangkan Dokter & Profesor dari India

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|