Pusat Elektronik Kramat Jati Sepi, Efeknya Diam-Diam Muncul PHK

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Surga barang elektronik di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur mulai ditinggal banyak pembeli. Pedagang pun mengatakan penyebabnya karena gempuran marketplace atau toko online serta lesunya daya beli masyarakat.

Tak hanya berpengaruh kepada omzet penjualan, sepinya pembeli juga membuat para pedagang terpaksa mengurangi jumlah pekerjanya. Misalnya Lusi, di mana waktu tokonya masih ramai dikunjungi, Ia memperkerjakan sebanyak empat orang. Kini, Ia hanya memperkerjakan satu orang saja.

"Dulu waktu masih ramai, saya dibantuin 4 orang, sekarang karena saking nggak kuat bayar mereka, ya terpaksa saya kurangi, cukup 1 orang saja," kata Lusi saat ditemui CNBC Indonesia, Selasa (7/10/2025).

Alasannya karena penghasilan dari penjualan elektronik yang turun drastis, membuat dirinya sulit untuk membayar gaji mereka.

"Kalau kondisinya begini, yang dipikirkan ya keluarga saya, nanti kalau nambah lagi karyawan, tekor yang ada," ujarnya.

Berbeda dengan Lusi, Parmin, pedagang elektronik lainnya mengaku masih mempertahankan tiga pekerja dengan kondisi yang cukup berat. Namun pekerjanya merupakan keluarga sendiri.

"Ini bertiga, cuma 1 yang bukan dari keluarga, sisanya saya sama suami, 1 orang buat bantu-bantu jaga toko," jelasnya.

Toko-toko elektronik sepi dan hanya terjadi keramaian akibat lalu lalang kendaraan di depannya di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)Foto: Toko-toko elektronik sepi dan hanya terjadi keramaian akibat lalu lalang kendaraan di depannya di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Toko-toko elektronik sepi dan hanya terjadi keramaian akibat lalu lalang kendaraan di depannya di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Ia pun belum berpikir untuk menambah pekerja karena penghasilannya hanya cukup buat dirinya dan keluarga.

"Ini aja 1 orang agak berat buat bayarnya, kalau nambah lagi, tapi sepi, ya buat apa," ungkapnya.

Bukan hanya Lusi dan Parmin, beberapa pedagang elektronik lainnya juga melakukan efisiensi. Tak lagi banyak pekerja yang bekerja menawarkan barang dagangan ke calon pembeli. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, mayoritas toko elektronik di Kramat Jati bahkan yang berjaga hanya satu orang. Beberapa lainnya lebih dari satu orang, tetapi terlihat sedang berdiam diri bahkan ada juga yang sedang tidur karena tak kunjung mendapatkan pembeli.

Sepinya toko elektronik di Kramat Jati berdasarkan pengakuan beberapa pedagang, karena pembeli kini banyak yang membeli elektronik di toko online dan daya beli masyarakat yang menurun.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Satgas PHK-Deregulasi Rampung, Tinggal Tunggu Teken Prabowo

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|