Putin Respons Keras Kesiapan Zelensky untuk Negosiasi: Omong Kosong!

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Rusia buka suara soal pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menyatakan siap untuk berunding dengan Moskow. Hal ini terjadi saat peperangan masih terus berlangsung antara kedua negara.

Dalam sebuah pernyataan, Rabu (5/2/2025), Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa ucapan Zelensky itu merupakan omong kosong. Menurutnya, belum ada tindak lanjut konkret dari Presiden Ukraina itu untuk melanjutkan negosiasi perdamaian, yang sebelumnya sempat berjalan.

"Tuan Zelensky memiliki masalah besar secara de jure dalam hal legitimasinya, tetapi meskipun demikian, pihak Rusia tetap terbuka untuk negosiasi," kata Peskov dikutip Newsweek, seraya menambahkan harus ada "kesiapan dan keinginan" untuk perundingan damai.

Sebelumnya, pada hari Selasa, Zelensky mengatakan selama wawancara di Piers Morgan Uncensored bahwa dia siap untuk duduk di meja perundingan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pemimpin Ukraina mengatakan negaranya siap untuk 'berakhirnya tahap panas perang' dan bergerak ke 'jalur diplomatik'.

"Kami akan berbicara dengan Putin. Bukankah kita membuat terlalu banyak kompromi? Bahkan pembicaraan dengan Putin sudah merupakan kompromi," kata Zelensky.

"Tidak seorang pun tahu bagaimana pembicaraan ini akan dimulai dan bagaimana akan berakhir. Tidak seorang pun tahu, tetapi kami yakin bahwa Presiden Trump ingin berhasil dalam situasi ini."

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan dirinya akan segera berdiskusi dengan Putin untuk mengakhiri perang dua negara bekas Uni Soviet itu. Namun, belum ada tanggal pasti kapan diskusi keduanya berlangsung.

Di sisi lain, pada tanggal 24 Januari, Putin mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow siap untuk berunding dengan Trump untuk mengakhiri perang. Namun, ia menambahkan bahwa kesepakatan damai dengan Kyiv tidak akan sah karena keputusan Zelensky.

Moskow telah berulang kali mengatakan Zelensky adalah pemimpin yang tidak sah karena darurat militer yang ia tetapkan karena perang, yang melarang pemilihan presiden, parlemen, dan daerah. Sebelum keputusan tersebut, masa jabatan lima tahunnya akan berakhir pada bulan Mei 2024.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Ancam Putin Agar Akhiri Perang Dengan Ukraina

Next Article Pasukan Putin Tak Terbendung, Rusia Kuasai Kota Baru di Ukraina

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|