Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menambah panjang daftar negara sekutu yang menjadi lawannya, bahkan sebelum ia dilantik pada 20 Januari 2025 mendatang.
Melansir Associated Press pada Selasa (24/12/2024), Trump menyebut ingin membeli Greenland dari Denmark. Keinginannya ini disampaikan Trump dalam pengumuman hari Minggu, yang menunjuk duta besarnya untuk Denmark.
"Demi tujuan Keamanan Nasional dan Kebebasan di seluruh Dunia, Amerika Serikat merasa bahwa kepemilikan dan kendali Greenland adalah kebutuhan mutlak," tulis Trump dalam pengumumannya.
Greenland merupakan pulau terbesar di dunia, terletak di antara Samudra Atlantik dan Arktik. Sebanyak 80% wilayahnya ditutupi oleh lapisan es dan merupakan rumah bagi pangkalan militer AS yang besar.
Greenland memperoleh pemerintahan sendiri dari Denmark pada tahun 1979. Kepala pemerintahannya, Múte Bourup Egede, menyarankan bahwa seruan terakhir Trump untuk kendali AS akan sama tidak berartinya dengan seruan yang dibuat pada masa jabatan pertamanya.
"Greenland adalah milik kita. Kami tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual," katanya dalam sebuah pernyataan. "Kita tidak boleh kalah dalam perjuangan kita selama bertahun-tahun untuk kebebasan."
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Denmark mengatakan dalam pernyataannya bahwa pemerintahannya "menantikan untuk menyambut duta besar Amerika yang baru. Dan Pemerintah menantikan untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru."
"Dalam situasi politik keamanan yang kompleks seperti yang kita alami saat ini, kerja sama transatlantik sangat penting," kata pernyataan itu. Pernyataan itu mencatat bahwa mereka tidak memberikan komentar apapun tentang Greenland kecuali bahwa Greenland "tidak untuk dijual, tetapi terbuka untuk kerja sama."
Trump membatalkan kunjungan tahun 2019 ke Denmark setelah tawarannya untuk membeli Greenland ditolak oleh Kopenhagen, dan akhirnya tidak membuahkan hasil.
Trump berencana memiliki Greenland setelah presiden terpilih itu menyarankan AS dapat mengambil kembali kendali Terusan Panama untuk meringankan biaya pengiriman yang semakin meningkat. Menurutnya, ini diperlukan untuk menggunakan jalur air yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik.
Dia juga sempat mengusulkan agar Kanada menjadi negara bagian AS ke-51 dan menyebut Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebagai "gubernur" "Negara Bagian Besar Kanada".
Stephen Farnsworth, seorang profesor ilmu politik di University of Mary Washington di Fredericksburg, Virginia, mengatakan Trump mengubah negara-negara sahabat mengingatkan kita pada gaya agresif yang pernah dia gunakan selama berbisnis.
"Anda meminta sesuatu yang tidak masuk akal dan kemungkinan besar Anda bisa mendapatkan sesuatu yang tidak terlalu tidak masuk akal," kata Farnsworth.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: RUU Penangguhan Plafon Utang AS Gagal Disepakati DPR
Next Article Komentar Jokowi Usai Trump Terpilih Sebagai Presiden AS, Simak!