Resmi! Presiden Ini Akhirnya Dimakzulkan, Digantikan Pemuda 38 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Kongres Peru dengan suara bulat memutuskan untuk memakzulkan Dina Boluarte dari jabatan presiden, Jumat (10/10/2025). Tak sampai satu jam setelah pemungutan suara, Ketua Kongres Jose Jeri resmi dilantik sebagai presiden baru negara Andes tersebut.

Boluarte, yang dikenal sebagai salah satu pemimpin paling tidak populer di dunia dengan tingkat persetujuan publik hanya 2%-4%, dituduh melakukan korupsi serta gagal mengatasi lonjakan kejahatan yang mengguncang negara itu.

Pemakzulannya terjadi hanya beberapa jam setelah berbagai blok politik di parlemen mengajukan mosi untuk menurunkannya dengan alasan "ketidakmampuan moral."

Keputusan itu juga datang di tengah kemarahan publik setelah insiden penembakan di sebuah konser grup musik cumbia populer, Agua Marina, yang digelar di fasilitas militer pada Rabu malam. Beberapa anggota grup dilaporkan luka-luka, memperkuat tekanan terhadap pemerintah untuk bertindak tegas terhadap meningkatnya kekerasan dan kriminalitas.

Setelah resmi dilantik, Presiden baru Jose Jeri, menyampaikan pidato di hadapan anggota Kongres dengan mengenakan selempang merah-putih bendera nasional. Ia menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah memberantas kejahatan yang telah meresahkan warga Peru dalam beberapa bulan terakhir.

"Musuh utama kita ada di jalanan, geng kriminal," kata Jeri, dilansir Reuters. "Kita harus menyatakan perang terhadap kejahatan."

Politikus muda dari partai konservatif Somos Peru ini sebelumnya menjabat Ketua Kongres sejak Juli 2025. Dengan usianya yang masih 38 tahun, Jeri kini termasuk di antara kepala negara termuda di dunia.

Sementara itu, dalam pidato terakhirnya dari Istana Kepresidenan, Boluarte mengakui bahwa lembaga yang dulu mengangkatnya kini menjadi pihak yang menggulingkannya.

"Parlemen yang sama yang memberi saya mandat kini mencabutnya, dengan segala implikasi bagi stabilitas demokrasi di negara kita," ujarnya. "Saya selalu menyerukan persatuan di setiap saat".

Namun, ketidakhadirannya dalam sidang pembelaan di Kongres pada Kamis malam membuat banyak pihak menilai Boluarte menyerah sebelum bertarung. Dengan dukungan yang terus menurun, anggota parlemen dari berbagai kubu sepakat untuk melanjutkan proses pemakzulan tanpa kehadirannya.

Adapun Boluarte yang kini berusia 63 tahun naik ke tampuk kekuasaan pada Desember 2022 setelah pendahulunya, Pedro Castillo, ditangkap usai berusaha membubarkan Kongres. Namun masa pemerintahannya dibayangi kekacauan dan tuduhan korupsi, termasuk skandal yang dijuluki "Rolexgate" karena kepemilikan jam tangan mewah yang tak dilaporkan.

Pada Juli lalu, Boluarte juga menuai kritik keras setelah menggandakan gajinya di tengah kesulitan ekonomi rakyat.

Sementara itu, kelompok hak asasi manusia menuduh pemerintahannya menggunakan kekuatan berlebihan dalam menumpas protes pro-Castillo yang menewaskan puluhan orang, terutama di wilayah pedesaan dan komunitas adat Andes.

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Rakyat Lagi Susah-Kemiskinan Tinggi, Gaji Presiden Naik 100% Lebih