Suara Pasrah Pedagang Kembang Api Pasar Gembrong: Dagangan Sepi Akibat Imbauan Gubernur DKI

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang terompet dan kembang api di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, mengeluhkan sepinya pembeli menjelang Tahun Baru 2026. Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah mengeluarkan imbauan tak menyalakan kembang api pada perayaan pergantian tahun untuk menghormati peristiwa bencana alam di Sumatera.

"Adanya imbauan Pak Gubernur DKI Jakarta terkait larangan pesta kembang api untuk tahun baru juga membuat kami (pedagang) pasrah," kata pedagang terompet Pasar Gembrong, Umaenah (41) di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Senin (29/12/2025).

Umaenah mengaku, omzetnya menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, faktor cuaca di Jakarta yang memasuki musim hujan membuat dagangannya semakin sepi.

"Kami mohon hanya lima hari saja Pak Gubernur, tidak setiap hari juga dagang terompet sama kembang api ini," ujar Umaenah.

Menurut Umaenah, pergantian malam tahun rasanya tidak lengkap tanpa meniup terompet dan menyalakan kembang api.

"Karena kan memang hal itu sudah biasa dilakukan warga masyarakat saat beberapa hari menjelang pergantian malam tahun baru," ujar Umaenah.

Pedagang terompet lainnya Saptoni (44) mengungkapkan, para pedagang di Pasar Gembrong tak patah semangat. Saptoni tetap optimis satu hari sebelum malam perayaan Tahun Baru 2026 dagangannya bakal habis terjual.

"Kami buka jam 10.00 WIB hingga tengah malam. Saya setiap tahun berjualan disini. Untuk terompet yang dijual dengan harga Rp20 ribu-Rp25 ribu," kata Saptoni.

Sementara itu, salah satu pembeli bernama Dean (38) menyempatkan diri membeli terompet untuk anak-anak di rumah. Terompet di Pasar Gembrong harganya murah dan bentuknya beragam.

"Ya buat anak-anak terompetnya, memang setiap tahun ya, buat seru-seruan saja," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menegaskan pemerintah tidak melarang masyarakat Jakarta menyalakan kembang api saat merayakan pergantian tahun karena larangan menyalakan benda tersebut diperuntukkan bagi instansi pemerintah provinsi dan swasta, seperti pengelola hotel.

"Kembang api yang kami edarkan memang kepada instansi. Tapi, kami juga tidak bisa melarang masyarakat. Tidak mungkin kami memeriksa masyarakat yang ada di Monas atau ada di mana untuk tidak menyalakan kembang api," kata Rano di Jakarta, Ahada (28/12/2025).

Sebagai ganti kembang api dalam rangkaian perayaan pergantian tahun yang diadakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dia mengatakan, akan ada atraksi drone. Dia pun berharap pertunjukan tersebut tidak mengurangi kebahagiaan masyarakat pada malam pergantian tahun.

"Agar tidak mengurangi rasa bahagia, kami adakan (atraksi) drone, cukup banyak, dengan transisi," ujar Rano.

sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|