REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW sebenarnya tidak pernah menentukan bacaan-bacaan khusus dalam sholat fardhu. Hanya di beberapa sholat Nabi SAW membaca surat-surat tertentu.
Abu Daud dari Amr bin Syuaib mengatakan:
"Tak ada sesuatu surat dari surat-surat Al Mufasshal-kecil atau besar melainkan aku mendengar Rasulullah SAW mengimami jamaah dengannya. (Sunan Abu Daud).
Ustadz Syamsuddin Noor dalam Pedoman Sholat Berjamaah Menurut Tuntunan Rasulullah SAW menuliskan, surat-surat Al Mufasshal dibagi tiga:
- Thiwalul Mufasshal, yakni surat-surat panjang yang dimulai dari surat Al Hujurat.
- Awsathul Mufasshal, yakni surat-surat yang pertengahan panjangnya, seperti surat Al Munafiqun, Wasy Syamsi, Wadh Dhuha, dan Iqra Bimi Rabbika.
- Qisharul Mufasshal, yakni surat-surat pendek dari surat Al Mufasshal seperti Wal Adiyati.
Surat-surat yang pernah dibaca Nabi ketika sholat:
- Sholat subuh, Nabi pernah membaca surat Qaf, Ar-Rum, At Takwir, Al Mu'min sebagian pada rakaat pertama dan sebagian pada rakaat kedua. Pada subuh Jumat, Nabi membaca Alif Laamim Tanzil dan Hal Ataa Alal Insaan. Pernah pula beliau membaca surat Az-Zilzal dan Al Muawidzataini, dan beliau membaca saat sholat shafar. Dan membaca surat Qaf dipandang telah mempercepat sholat.
- Sholat Dzuhur, beliau membaca suat Alif Laamim tanzil, Al Ala, Wallayli idza yaghsyaa, Was Sama idzaitul buruj, was sama'i wat thaariq, Lukman, an Adzariyat. Ukuran biasanya ialah membaca tiga puluh ayat.
- Sholat Azhar, Nabi membaca Al Ala, Al Ghosiyah, Was Sama'i wat thariq. Bila nabi memanjangkan sholat dzuhur, sholat asharnya setengah dari Dzuhur. Tapi kalau Dzuhur beliau pendekkan, sholat Ashar sama dengan dzuhurnya.
- Sholat Maghrib, beliau membaca surat Al Araf, As Shafaat, Ad Dukhan, Al Alaa, At thin, Al Muwawidzataini, Qisharul Mufashshal, dan Alif Laamim shaad.
- Sholat Isya, beliau membaca surat Wasy Syamsi, idzas samaaun saqat, Al Alaa, Wal Layli Idzaa Yaghsyaa, Al Infithar, Al Buruj, Al Alaq, Ath thariq, dan at thin.