Takut Ditangkap Sebagai Penjahat Perang, Pesawat Netanyahu Hindari Wilayah Udara Prancis

1 hour ago 6

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara saat konferensi pers di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, Ahad, 10 Agustus 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Pesawat yang ditumpangi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam tujuan ke New York dilaporkan telah menghindari wilayah udara Prancis. Pesawat tersebut terbang di atas langit Yunani dan Italia, menurut pelacak penerbangan yang dilaporkan portal berita berbasis di London, Middle East Eye, Jumat (26/9/2025).

Netanyahu dijadwalkan terbang ke New York, Amerika Serikat, Kamis, untuk berbicara di Majelis Umum PBB yang sedang mengulas isu solusi dua negara bagi penyelesaian konflik Palestina dan Israel.

Kepala Pemerintahan Israel itu dituduh melakukan perintah penangkapan oleh Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) pada November 2024, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang diduga dilakukan di Gaza sejak Oktober 2023.

Semua negara Uni Eropa, termasuk Italia, Prancis, dan Yunani, adalah anggota ICC dan secara hukum diwajibkan untuk menegakkan surat perintah tersebut. Hongaria, sekutu Israel, telah secara resmi memulai proses penarikan diri dari ICC.

Meski demikian, Italia, Prancis, dan Yunani telah mengizinkan Netanyahu untuk menggunakan wilayah udara mereka beberapa kali sejak surat perintah dikeluarkan.

Ini adalah pertama kalinya ia menghindari wilayah udara Prancis sejak surat perintah dikeluarkan, di tengah meningkatnya tekanan internasional agar genosida di Gaza diakhiri. Para negara barat yang dikenal sebagai sekutu Israel dengan hak veto seperti  Prancis, Inggris, dan sekutu Barat lainnya pun telah mengumumkan pengakuan mereka terhadap kenegaraan Palestina.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|