Jakarta, CNBC Indonesia - Angkatan Laut Australia menawarkan lulusan sekolah menengah atas tanpa pengalaman sama sekali hingga US$ 120.000 (Rp 1,9 miliar) untuk menjadi perwira kapal selam tenaga nuklirnya. Hal ini terjadi saat Canberra akan memperoleh kapal selam itu dari hasil bergabung dalam pakta AUKUS.
Mengutip The Guardian, Selasa (24/12/2024), Iklan lowongan kerja angkatan laut itu menargetkan orang-orang yang mungkin 'baru saja menyelesaikan sekolah atau sedang belajar'. Tertulis juga janji bahwa para awak pada akhirnya 'mengemudikan kapal dan memetakan posisinya'.
"Pelatihan Anda pertama-tama akan membekali Anda dengan keahlian teknis dalam propulsi nuklir, platform, dan peralatannya," kata iklan tersebut. "Anda kemudian akan beralih ke kualifikasi kapal selam dan mengawasi operasi sehari-hari, dan suatu hari Anda dapat memimpin seluruh kru sebagai komandan."
Iklan pekerjaan tersebut juga menawarkan kepada para rekrutan 'peluang perjalanan, keamanan kerja, kenaikan gaji bertahap seiring kemajuan melalui pelatihan dan pangkat'. Selain itu mereka juga dijanjikan, makanan buatan koki di laut, fasilitas sosial dan kebugaran, keseimbangan penempatan di darat dan laut, serta berbagai tunjangan.
Seorang Juru Bicara Departemen Pertahanan mengatakan upaya perekrutan tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memastikan memiliki cukup staf spesialis untuk mengerahkan kapal selam setelah diakuisisi.
"Tenaga kerja peserta pelatihan akan melengkapi personel berpengalaman yang dipindahkan dari seluruh angkatan pertahanan Australia. Ini untuk memastikan kami memiliki campuran kandidat yang tepat dan untuk memastikan ada waktu untuk menghasilkan jalur karir yang berkelanjutan," kata juru bicara itu.
Setelah diterima, para awak akan menjalani pelatihan nuklir selama 12 bulan di AS bersama dengan kursus dasar kapal selam dan peperangan selama tiga bulan. Para perwira kemudian akan ditempatkan di kapal selam laut untuk pelatihan lebih lanjut.
Teknisi kapal selam nuklir akan menerima pelatihan selama 18 bulan di AS termasuk enam bulan teori nuklir dan pelatihan praktis selama 12 bulan di kapal yang ada. Para teknisi juga akan ditempatkan di kapal selam laut.
"Kapal selam kelas Virginia diawaki oleh perwira dan pelaut yang sangat terlatih," tambah juru bicara tersebut. "Ini membutuhkan waktu dan proses pelatihan yang sangat canggih."
Kapal selam tenaga nuklir ini sendiri merupakan hasil dari perjanjian Australia yang membuat pakta pertahanan dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, yang dikenal dengan sebutan AUKUS. Meski Canberra bukan negara kekuatan nuklir, namun London dan Washington merupakan salah satu pemilik senjata berbahaya itu.
Bulan ini, Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, mengonfirmasi bahwa personel Angkatan Laut Australia tengah menjalani pelatihan kapal selam kelas Virginia di AS dan kapal selam kelas Astute di Inggris.
"Mengembangkan keterampilan dan keahlian untuk mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir bersenjata konvensional dengan aman merupakan inti dari jalur AUKUS," kata Marles.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Banyak Nyambuk DBD, Australia Beri Travel Warning Bali
Next Article Kapal Selam Nuklir China Tenggelam, Pukulan Besar bagi Xi Jinping