Tok! BNI Sepakat Bagi Dividen Rp 13,95 T atau Setara Rp 374 per Saham

3 days ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan membagikan dividen sebesar 65% dari total laba tahun buku 2024. Hal ini telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (26/3/2025).

Dengan demikian nilai dividen yang akan diterima pemegang saham adalah sebesar Rp 374,05 per lembar saham.

Adapun secara total BNI akan membagikan Rp 13,95 triliun sebagai dividen dan RP 7,51 triliun sisanya merupakan saldo laba di tahan.

Besaran dividen tahun ini naik signifikan dari tahun sebelumnya, di mana tahun lalu BNI membagikan dividen sebesar 280,49 per saham atau setara 50% laba perusahaan.

Adapun BNI mencetak laba sebesar Rp21,46 triliun sepanjang 2024. Perolehan laba itu naik 2,64% secara tahunan (yoy) dari setahun sebelumnya sebesar Rp20,90 triliun pada dari tahun 2023.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba BNI tertekan oleh beban bunga yang melonjak sebesar 29,24% secara tahunan (yoy) menjadi Rp26,1 triliun. Pada periode yang sama pendapatan bunga naik 8,32% yoy menjadi Rp66,58 triliun.

Alhasil pendapatan bunga bersih perusahaan turun 1,92% yoy menjadi Rp40,48 triliun.

Pada fungsi intermediasi, BNI tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 775,87 triliun, meningkat 11,62% yoy sepanjang tahun lalu. Seiring dengan peningkatan tersebut, kualitas kredit semakin membaik dengan nonperforming loan (NPL) net menjadi sebesar 0,74% dan NPL gross turun sebesar 1,97%.

Total aset BNI pun per Desember 2024 naik 3,95% yoy menjadi Rp1.124,80 triliun.

Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi menilai kinerja BBNI sepanjang 2024 terdampak oleh kondisi higher for longer. Hal ini membuat beban bunga bank naik dan mengikis net interest margin (NIM).

"Namun, berbicara dari pertumbuhan kinerja seperti non-interest income, penyaluran kredit masih bertumbuh cukup baik serta rilisnya "wondr" cukup membantu BBNI di FY2024," tulis Leo.

Mengutip laporan keuangan BNI, pendapatan komisi/provisi/fee dan administrasi bank naik 1,27% yoy menjadi Rp10,25 triliun. Lalu pendapatan lainnya tumbuh 20,86% yoy menjadi Rp7,36 triliun.

Sementara itu komponen tabungan di dana pihak ketiga (DPK) bank tumbuh 11,02% yoy menjadi Rp257,54 triliun. Angka pertumbuhan tabungan jauh lebih tinggi dibandingikan dengan deposito yang hanya naik 3,85% yoy menjadi Rp242,23 triliun.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Hancur, Simak Prospek Dividen Bank Mandiri-Indosat

Next Article Perluas Pembiayaan UMKM, BNI Gandeng Batumbu Untuk Channeling Kredit

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|