Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden AS Donald Trump telah memberikan jaminan pribadi melalui para mediator bahwa Israel tidak akan melanggar gencatan senjata di Jalur Gaza.
Dilansir dari portal berita Axios pada Jumat (10/10/2025), Utusan Khusus AS Steve Witkoff dan menantu sekaligus pengusaha Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, menyampaikan janji tersebut kepada gerakan Hamas melalui mediator Mesir, Qatar, dan Turki, kata para pejabat AS.
Mereka juga menambahkan bahwa jaminan tersebut, yang mencakup pasukan AS yang memantau gencatan senjata, merupakan bagian penting dari kesepakatan yang disetujui gerakan tersebut.
"Ada banyak ketidakpercayaan di antara kedua pihak, dan presiden ingin menegaskan bahwa kesepakatan ini sangat penting baginya, bahwa dia menginginkan terjadi, bahwa dia ingin mengakhiri pembantaian dan ingin memastikan semua orang mengerti bahwa dia akan menegakkan perilaku baik," kata salah satu pejabat.
Sebelumnya pada hari itu, Witkoff mengatakan bahwa Komando Pusat AS (CENTCOM) telah mengonfirmasi bahwa pasukan Israel telah menyelesaikan tahap pertama penarikan mereka. Dia menambahkan bahwa dengan ini, periode 72 jam untuk pembebasan para sandera dimulai.
Pada 29 September, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana 20 poin untuk mengakhiri konflik Gaza. Usulan tersebut antara lain menyerukan gencatan senjata segera dan pembebasan para sandera dalam waktu 27 jam.
Rencana tersebut juga menetapkan bahwa gerakan Hamas dan faksi-faksi lainnya harus melepaskan keterlibatan mereka dalam pemerintahan Gaza, yang akan dipercayakan kepada "komite Palestina yang teknokratis dan apolitis" yang diawasi oleh dewan internasional yang dipimpin oleh Trump.
Pada Rabu, Trump mengatakan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani fase pertama perjanjian damai Gaza, yang menyepakati bahwa gerakan Palestina akan membebaskan semua sandera dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara