Presiden Donald Trump berbicara setelah konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih, Senin, 29 September 2025, di Washington.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Presiden Amerika Serikat Donald Trump memarahi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Aksi itu, seperti dilaporkan Axios, dilakukan Trump dalam sebuah panggilan telepon pada Jumat (3/10/2025) setelah Netanyahu menyatakan pesimis tentang tanggapan Hamas terhadap proposal Gedung Putih guna mengakhiri perang di Gaza dan pertukaran tahanan.
Menurut para pejabat AS, Trump menelepon Netanyahu setelah menerima apa yang dia gambarkan sebagai tanggapan positif dan bersyarat dari Hamas terhadap rencana perdamaiannya.
Kelompok tersebut mengumumkan kesiapannya untuk membebaskan semua tahanan dengan imbalan gencatan senjata yang komprehensif dan penarikan penuh tentara Israel dari Jalur Gaza, sambil meminta untuk merundingkan beberapa rincian.
Namun, menurut seorang pejabat AS, Netanyahu mengatakan kepada Trump bahwa tanggapan Hamas tidak berarti apa-apa dan tidak layak untuk dirayakan.
Tak elak, hal ini membuat marah Presiden AS, yang menanggapinya dengan tajam: "Sial, mengapa Anda selalu pesimis? Ini adalah sebuah pencapaian, terimalah."
Sumber tersebut menambahkan bahwa insiden tersebut mencerminkan tekad Trump untuk membujuk Netanyahu agar menghentikan serangan jika Hamas bersedia mencapai kesepakatan.
Hal ini terlepas dari keberatan Perdana Menteri Israel tersebut, yang menekankan dalam pembicaraan tertutup bahwa tanggapan Hamas merupakan penolakan implisit terhadap rencana AS.