Wait and See Data Payroll AS, Rupiah Masih Hadapi Tantangan!

1 month ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah mulai menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS), tetapi posisinya masih mendekati level Rp16.000/US$ dan menghadapi tantangan penantian data AS.

Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan kemarin (4/12/2024) rupiah menguat tipis hingga 0,06% berada di level Rp15.925/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.970/US$ hingga Rp15.920/US$.

Penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh penantian pasar terhadap pidato Jerome Powell, Ketua Bank Sentral AS (The Fed), yang dijadwalkan pada Kamis (5/12/2024) pukul 01.45 WIB.

Dan, hasilnya semalam pada pidato Powell menyatakan bahwa perekonomian AS saat ini lebih kuat dibandingkan yang diperkirakan bank sentral pada bulan September ketika mulai menurunkan suku bunga. Ia juga memberikan sinyal bahwa ia mendukung langkah yang lebih hati-hati dalam pemotongan suku bunga ke depan.

"Ekonomi AS berada dalam kondisi yang sangat baik dan tidak ada alasan untuk itu tidak berlanjut. Risiko penurunan di pasar tenaga kerja tampaknya lebih kecil, pertumbuhan jelas lebih kuat dari yang kami duga, dan inflasi sedikit lebih tinggi," kata Powell dalam acara New York Times. "Kabar baiknya adalah kita bisa lebih berhati-hati saat mencoba menemukan posisi netral."

Powell juga menjelaskan bahwa pemotongan suku bunga setengah poin pada bulan September dirancang untuk "mengirimkan sinyal kuat bahwa kami akan mendukung pasar tenaga kerja jika terus melemah." Namun, dalam beberapa bulan setelahnya, data revisi menunjukkan bahwa ekonomi lebih kuat dari perkiraan semula.

Sebelumnya pada hari Rabu, dua pejabat Fed lainnya, Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin, menyatakan bahwa mereka masih menunggu data sebelum memutuskan apakah suku bunga perlu diturunkan lagi.

Pidato Powell membuat pasar sepertinya mulai mengalihkan ekspektasi terhadap penurunan suku bunga yang tidak akan terlalu agresif. Sementara itu, pasar juga masih menanti lebih lanjut terkait data payroll AS, terutama non farm payroll (NFP) dan tingkat pengangguran yang akan rilis pada Jumat (5/12/2024).

Teknikal Rupiah

Secara teknikal, rupiah masih dalam tren pelemahan, round number sekaligus angka psikologis di Rp16.000/US$ menjadi resistance terdekat atau area pelemahan yang patut diantisipasi.

Sementara itu, untuk support atau potensi penguatan bisa cermati support dari garis rata-rata selama 200 jam atau MA200 yang berada di Rp15.870/US$.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS


(tsn/tsn)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Masih Penuh Tekanan, IHSG "Terancam" Merosot ke Level 7.000-an

Next Article Kabar Baik Datang Dari AS, Rupiah Siap Menguat Lagi!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|