Walah... Mikroplastik Ditemukan Jauh di Dalam Tulang Manusia

1 hour ago 3

Home > Didaktika Saturday, 27 Sep 2025, 10:03 WIB

Partikel-partikel yang berasal dari bahan bakar fosil ini, berukuran kurang dari 5 mm, telah ditemukan jauh di dalam tulang kita.

itsmejust/Canvaitsmejust/Canva

Mikroplastik kini begitu umum sehingga kita minum, makan, dan menghirupnya. Akibatnya, mikroplastik muncul di feses, plasenta, organ reproduksi, dan otak kita.

Partikel-partikel yang berasal dari bahan bakar fosil ini, berukuran kurang dari 5 mm, telah ditemukan jauh di dalam tulang kita.

Sebuah tinjauan baru terhadap 62 studi menunjukkan bahwa mikroplastik dan nanoplastik yang lebih kecil memengaruhi kesehatan tulang kita dalam berbagai cara.

"Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat mencapai jauh ke dalam jaringan tulang, seperti sumsum tulang, dan berpotensi menyebabkan gangguan metabolisme," kata ilmuwan medis Rodrigo Bueno de Oliveira dari Universitas Negeri Campinas di Brasil.

Beberapa studi pada manusia menemukan sisa-sisa plastik ini terakumulasi di jaringan tulang melalui darah, setelah tertelan.

Di sana, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa mikroplastik dapat mengurangi pertumbuhan tulang.

Lebih lanjut, gangguan pada osteoklas – sel yang mendukung pertumbuhan dan perbaikan tulang – dapat menyebabkan melemahnya struktur tulang, membuat tulang yang terganggu ini lebih rentan terhadap deformitas dan patah tulang.

"Penelitian in vitro dengan sel jaringan tulang telah menunjukkan bahwa mikroplastik mengganggu viabilitas sel, mempercepat penuaan sel, dan mengubah diferensiasi sel, selain memicu peradangan," jelas Bueno de Oliveira.

"Efek samping yang diamati berpuncak, yang mengkhawatirkan, pada gangguan pertumbuhan tulang hewan."

Meskipun hal ini mungkin tidak berdampak pada tulang manusia, terdapat peningkatan prevalensi osteoporosis di seluruh dunia, suatu kondisi di mana tulang menjadi lebih rapuh dan rentan patah tulang.

Para peneliti menduga bahwa mikroplastik mungkin menjadi faktor penyebabnya, bersama dengan risiko lain yang telah diketahui seperti konsumsi alkohol dan populasi yang menua.

Namun, para ahli memperingatkan bahwa kita justru meningkatkan "bahaya yang belum disadari" ini, menghasilkan setidaknya 400 juta metrik ton (441 juta ton AS) plastik setiap tahun, sebuah proses yang menyumbang 1,8 miliar metrik ton gas rumah kaca per tahun.

Selama bertahun-tahun, para peneliti telah menyerukan lebih banyak sumber daya untuk menyelidiki dampak polutan petrokimia bermasalah ini terhadap tubuh kita.

Sementara itu, kita dapat sedikit mengurangi paparan kita terhadap mikroplastik dengan menyaring air minum kita dan membatasi produk plastik, mulai dari pakaian sintetis hingga botol minuman plastik.

Penelitian ini dipublikasikan di Osteoporosis International.

Image

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|