Wih! Raja Salman Bakal Lunasi Utang Jutaan Dolar Negara Ini

1 day ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi berencana untuk melunasi utang Suriah kepada Bank Dunia. Hal ini terjadi setelah negara itu telah mengalami transisi pemerintahan pasca tumbangnya rezim Bashar Al Assad.

Mengutip Reuters, Selasa (15/4/2025), Suriah memiliki tunggakan sekitar US$ 15 juta (Rp 251 miliar) kepada Bank Dunia yang harus dilunasi sebelum lembaga keuangan internasional tersebut dapat menyetujui hibah dan memberikan bentuk bantuan lainnya. Namun, Damaskus kekurangan mata uang asing dan rencana sebelumnya untuk melunasi utang menggunakan aset yang dibekukan di luar negeri tidak terwujud.

R

Rencana ini membuka jalan bagi persetujuan hibah jutaan dolar untuk rekonstruksi dan untuk mendukung sektor publik negara yang lumpuh. Ini juga merupakan tanda bahwa dukungan penting Teluk Arab untuk Suriah mulai terwujud setelah rencana sebelumnya, termasuk inisiatif Doha untuk mendanai gaji, tertahan oleh ketidakpastian atas sanksi Amerika Serikat (AS).

"Pejabat Bank Dunia telah membahas penyediaan pembiayaan untuk membantu membangun kembali jaringan listrik negara tersebut, yang rusak parah akibat perang selama bertahun-tahun, dan juga untuk mendukung gaji sektor publik," kata sumber yang mengetahui masalah ini.

Seorang juru bicara Kementerian Keuangan Saudi mengatakan kepada Reuters, "Kami tidak mengomentari spekulasi, tetapi membuat pengumuman, jika dan ketika itu menjadi resmi."

Sejauh ini, delegasi teknis dari Bank Dunia telah bertemu dengan Menteri Keuangan Suriah Mohammed Yosr Bernieh pada hari Senin. Pertemuan tersebut, yang merupakan pertemuan publik pertama antara pemerintah Suriah dan Bank Dunia, mencakup diskusi tentang penguatan hubungan keuangan dan ekonomi antara kedua belah pihak.

Bernieh menyoroti dampak negatif sanksi internasional yang dijatuhkan pada Suriah dan kebijakan rezim sebelumnya terhadap sektor keuangan dan perbankan negara tersebut. Suriah kemudian juga disebut akan mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington untuk menghadiri pertemuan musim semi tahunan Bank Dunia dan IMF akhir bulan ini, yang menandai kunjungan pertama pejabat Suriah ke AS sejak Assad digulingkan.

Sementara itu, sanksi AS yang dijatuhkan selama pemerintahan Assad masih berlaku. Pada bulan Januari, Washington mengeluarkan pengecualian selama enam bulan untuk beberapa sanksi guna mendorong bantuan kemanusiaan, tetapi hal ini hanya berdampak terbatas.

Bulan lalu AS memberi Suriah daftar persyaratan yang harus dipenuhi sebagai imbalan atas keringanan sanksi sebagian, tetapi pemerintahan Presiden AS Donald Trump tidak banyak terlibat dengan para penguasa baru negara tersebut.

"Beberapa pejabat Gedung Putih tampaknya ingin mengambil sikap yang lebih keras, dengan menunjuk pada hubungan sebelumnya pemimpin baru Suriah dengan Al-Qaeda sebagai alasan untuk menjaga keterlibatan seminimal mungkin," menurut diplomat dan sumber AS.


(tps/tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Geger! Arab Larang Umrah Selama 29 April - 10 Juni 2025

Next Article Israel Serang Pangkalan Militer Suriah, Arab Saudi Angkat Bicara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|