Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia akan berpartisipasi pada World Expo 2025 Osaka. Kegiatan ini penting bagi Indonesia untuk meningkatkan investasi langsung asing (FDI) serta menunjukkan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, inovasi, dan kemitraan global.
World Expo 2025 Osaka berlangsung mulai 13 April 2025 hingga 13 Oktober 2025. Ada 158 negara dan 7 organisasi internasional serta 28 juta pengunjung akan hadir dalam acara tersebut.
"Partisipasi Indonesia di Expo 2025 lebih dari sekadar pameran; ini mewakili visi transformasi Indonesia. Kami di sini untuk mengawali babak baru dalam kerja sama global dengan menyediakan peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan," kata Leonardo Sambodo, Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas dalam siaran pers, Kamis (10/4/2024).
Foto: Indonesia Pavilion di Expo 2025 Osaka. (Dok. Indonesia Pavilion)
Indonesia Pavilion di Expo 2025 Osaka. (Dok. Indonesia Pavilion)
Expo sebelumnya berlangsung di Dubai pada 2020. Paviliun Indonesia juga ikut berpartisipasi, mampu menggaet 2,5 juta pengunjung dan mengamankan transaksi bisnis senilai US$2 miliar.
Kali ini, kata Leonardo dengan mengusung tema Thriving in Harmony - Nature, Culture, Future, paviliun Indonesia diharapkan mampu menarik 2,8 hingga 3,5 juta pengunjung selama acara enam bulan ke depan.
Dirancang sejak 2022, Paviliun Indonesia mencerminkan peran abadi Indonesia sebagai persimpangan pertukaran global, rumah bagi peradaban kuno, jaringan perdagangan yang dinamis, dan kekayaan budaya, berdiri sebagai salah satu tujuan paling menarik di dunia untuk investasi, kolaborasi, dan inovasi.
Foto: Cover Topik/ Fokus World Expo 2025
cover topik, fokus world expo 2025
Indonesia Terbuka untuk Kolaborasi dan Kemitraan Strategis
World Expo 2025 Osaka juga sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Ekonomi Indonesia dirancang untuk tumbuh 8%.
Indonesia membutuhkan pembiayaan sekitar Rp10.303 triliun atau setara dengan 6,7% dari PDB kumulatif (harga berlaku) untuk tahun 2025-2029. Sektor swasta akan mengambil porsi 30%, baik dalam dan luar negeri. Maka dari itu penting bagi pemerintah menawarkan kepada investor secara komperhensif.
Hal ini juga akan disajikan pada Paviliun Indonesia. Pemerintah siap untuk mempresentasikan proyek-proyek strategisnya kepada dunia. Ruang khusus untuk diskusi produktif dan kolaborasi strategis disediakan, termasuk pusat bisnis, lounge VIP, dan ruang pertemuan pribadi-semuanya dilengkapi dengan TV untuk mendukung presentasi yang berdampak.
Lebih dari 40 forum bisnis diusulkan oleh kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan sektor swasta untuk diselenggarakan selama periode Expo. Antara lain pengembangan Sumber Daya Manusia: Kolaborasi Indonesia-Jepang di sektor tenaga kerja, inovasi teknologi melalui penggunaan blockchain, dan inisiatif perawatan kesehatan.
Kemudian inisiatif nilai tambah ekonomi meliputi energi terbarukan, ketahanan pangan, dan penguatan rantai pasokan domestik. Infrastruktur strategis akan menjadi daya tarik tersendiri, seperti pembangkit listrik, trem, pengolahan limbah, kawasan industri, perhotelan dan rekreasi.
Selanjutnya, pengembangan perkotaan meliputi kawasan metropolitan baru, dan kota pintar serta ekonomi hijau seperti bahan bakar B100 berbasis kelapa sawit, pengelolaan limbah, dan perdagangan karbon.
"Target kami adalah mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, dengan investasi sebagai penggeraknya. Expo 2025 adalah platform utama untuk mempromosikan investasi, dan kami bertujuan untuk memanfaatkan acara ini secara maksimal, menarik investor dari seluruh dunia," kata Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Industri Hilir/BKPM.
Pemerintah juga akan menampilkan kekuatan pariwisata & industri kreatif, seperti destinasi kelas dunia di Indonesia, fesyen dan arsitektur ramah lingkungan, minyak aromatik, serta pengobatan dan kebugaran tradisional.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi menjelaskan target tersebut diperkirakan dapat meningkatkan 0,25% dalam PDB Indonesia.
"Melihat keberhasilan acara Expo sebelumnya, kami melihat potensi besar untuk pertumbuhan nilai transaksi yang signifikan. Dubai, khususnya, mencatat nilai transaksi enam kali lebih besar daripada Shanghai. Dengan momentum ini, kami yakin bahwa Expo Osaka akan melampaui hasil tersebut," ujar Fajarini.
Punto pun menjelaskan untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah akan meningkatkan lima hal. Antara lain branding nasional, mendukung pencapaian SDG, meningkatkan investasi dan perdagangan, mempromosikan pariwisata, dan memperkuat kerja sama internasional.
Tak hanya itu, pemerintah Indonesia telah bermitra dengan Astra untuk mendukung partisipasi negara dalam Expo 2025 dan memajukan tujuan keberlanjutannya secara global. Astra, salah satu perusahaan publik terbesar dan paling beragam di Indonesia, memainkan peran penting dalam kolaborasi ini.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus RI Gaet Investor & Pengunjung di World Expo 2025 Osaka
Next Article RI Hadir di World Expo 2025 Osaka: Demi Masa Depan Lebih Baik