Jakarta, CNBC Indonesia - Salwan Momika menjadi sorotan dunia pada 2023 lalu. Pria asal Irak itu berulang kali membakar Al-Qur'an di Swedia pada 2023 dan memancing kemarahan umat Muslim.
Kabar terbarunya, ia dilaporkan tewas ditembak pada Rabu (29/1) pekan ini. Beberapa fakta di balik penembakan tersebut kembali menjadi perhatian masyarakat. Simak rangkumannya:
Sehari Sebelum Putusan Pengadilan
Insiden penembakan Salwan Momika terjadi hanya sehari sebelum pengadilan di Stockholm dijadwalkan untuk memutuskan apakah pria itu bersalah atas tuduhan menghasut kebencian etnis.
Dilansir AFP, polisi Swedia mengonfirmasi bahwa seorang pria tewas dalam penembakan yang terjadi sehari sebelumnya.
Ditembak di Rumah
Beberapa media lokal melaporkan bahwa korban penembakan tersebut adalah Salwan Momika, seorang imigran Kristen anti-Islam.
"Seorang pria ditemukan tertembak di sebuah rumah di Hovsjo, Sodertalje, pada Rabu malam. Dia adalah Salwan Momika, 38 tahun, yang meninggal karena luka tembak," kata lembaga penyiaran pemerintah Swedia, SVT.
PM Swedia Sebut Kekuatan Asing
Perdana Menteri Swedia mengatakan penembakan Salwan Momika kemungkinan berkaitan dengan kekuatan asing. Polisi menangkap lima orang atas pembunuhan tersebut.
"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa dinas keamanan sangat terlibat karena jelas ada risiko bahwa ada hubungan dengan kekuatan asing," kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson pada konferensi pers, Kamis (30/1) waktu setempat, dikutip dari Reuters.
Penundaan Persidangan
Pengadilan Stockholm menolak kasus Momika setelah kematiannya. Dikatakan bahwa hukuman bagi pria lain dalam persidangan pidana yang sama atas "pelanggaran agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional," sehubungan dengan pembakaran Alquran akan ditunda hingga Senin (3/2) pekan depan.
Swedia pada tahun 2023 meningkatkan kewaspadaan terorisme ke tingkat tertinggi kedua dan memperingatkan adanya ancaman terhadap warga Swedia di dalam dan luar negeri setelah pembakaran Alquran, yang sebagian besar dilakukan oleh Momika, membuat marah umat Islam dan memicu ancaman dari kelompok jihad.
Kontroversi Salwan Momika
Momika menjadi tokoh kontroversial internasional setelah berulang kali melakukan aksi pembakaran Al-Qur'an di depan kedutaan besar negara-negara Muslim di Swedia sepanjang 2023.
Aksi provokatifnya memicu protes keras dari dunia Muslim, dengan banyak negara-termasuk Arab Saudi, Turki, Iran, dan Pakistan-mengecam Swedia karena mengizinkan aksi tersebut atas nama kebebasan berbicara. Insiden ini juga menyebabkan ketegangan diplomatik, dengan beberapa negara menyerukan boikot produk Swedia dan mengancam akan memutus hubungan diplomatik.
Pemerintah Swedia, yang sebelumnya menekankan bahwa negara mereka menjunjung tinggi kebebasan berekspresi, akhirnya menghadapi tekanan besar, baik dari dalam negeri maupun internasional.
Keamanan nasional Swedia juga terancam karena meningkatnya risiko serangan teror, sehingga pemerintah terpaksa memperketat pengamanan di beberapa lokasi penting, termasuk kedutaan besar Swedia di luar negeri.
Pada akhir 2023, otoritas Swedia memutuskan untuk mengadili Momika atas tuduhan menghasut kebencian etnis. Pengadilan di Stockholm dijadwalkan mengeluarkan putusan pada Kamis (30/1/2025), namun dengan kematiannya, kasus tersebut kini mengalami ketidakpastian hukum.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini: