Jakarta, CNBC Indonesia - Kecerdasan buatan (AI) diperkirakan mampu mendongkrak produktivitas di industri perbankan. Namun, bank-bank besar justru makin kesulitan mencari cara mendulang pendapatan dari teknologi tersebut.
Menurut Reuters, bank-bank besar telah menerapkan AI ke dalam asisten virtual yang digunakan para nasabahnya. Mereka juga telah memanfaatkan AI untuk alat kerja pegawainya di divisi HRD, compliance, dan finance. Selain itu, banyak bank mencoba mengembangkan produk manajemen kekayaan berbasis AI.
CEO Goldman Sachs David Solomon menyatakan penggunaan teknologi machine learning dan AI bisa meningkatkan produktivitas di berbagai area, termasuk coding.
"Kami punya 11.000 programmer. Kami melakukan segudang pekerjaan coding. Jika kami bisa meningkatkan produktivitas coding sebesar 20 persen atau 30 persen, ini dorongan besar buat kami," katanya.
Bank besar Amerika Serikat lainnya, BNY, juga telah berinvestasi untuk menggunakan perangkat AI.
"Ada ribuan orang di BNY yang kini bisa membuat dan menjalankan 'agen' untuk membantu pekerjaan keseharian mereka," kata CEO BNY Robin Vince.
Namun, AI belum bisa digunakan oleh perbankan untuk menghasilkan pendapatan. Bank masih harus mencari contoh penggunaan yang spesifik untuk AI.
"Siklus tren membawa banyak perhatian positif ke sini. Saya kini adalah Chief AI Officer karena siklus ini," kata Chief AI and Data Officer BMO Kristin Milchanowski. "Saya kira banyak yang salah memperhitungkan dampaknya ke pendapatan dan biaya, dibanding apa dampak sebenarnya. Kami sama sekali tidak melihat ada aktivitas yang menghasilkan pendapatan."
Sampai saat ini, AI paling berdampak untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan oleh tim ekuitas BMO dalam menulis laporan dari 4 jam tiap hari menjadi hanya 1 hari. Analis di bank investasi tersebut jadi memiliki lebih banyak waktu untuk berkreasi.
Milchanowski menyatakan sangat penting untuk mencari use case yang spesifik untuk AI pada masa depan, seperti membuat aktivitas trading lebih optimal atau mencari klien.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Waspada Penipuan Deepfake Makin "Ngeri", Ini Cara Melawannya!
Next Article Bukti Terbaru Manusia Mudah Diganti Robot, Makin Mirip Aslinya