Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian BUMN kembali melakukan perombakan di jajaran pejabat Perum Bulog. Perombakan mendadak ini dilakukan di tengah penugasan ambisius pemerintah kepada Bulog. Yaitu, harus menyerap 3 juta ton setara beras dari produksi gabah petani di dalam negeri.
Padahal, Kementerian BUMN juga telah melakukan perombakan pada 24 Januari 2025 lalu. Kabar perombakan ini diumumkan dalam unggahan di akun Instagram resmi Bulog, hari ini, Kamis (6/2/2025).
Dalam unggahan itu, kini Ketua Dewan Pengawas Bulog dijabat oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. Sementara Prihasto Setyanto yang sebelumnya adalah Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Lingkungan Pertanian ditunjuk menjadi Direktur Pengadaan Bulog.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengawas Bulog dijabat oleh Arief Prasetyo Adi, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), sejak 21 Februari 2025. Mantan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)/ Holding BUMN Pangan ID FOOD ini ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pengawas Bulog pada 1 Desember 2023 lalu.
Sementara, Direktur Pengadaan sebelumnya dijabat oleh Awaludin Iqbal. Dia ditempatkan di posisi ini baru beberapa hari, setelah ditunjuk pada 24 Januari 2024 lalu. Hingga akhirnya digantikan oleh Prihasto Setyanto.
Lalu apa alasan pengantian Ketua Dewan Pengawas dan Direktur Pengadaan Bulog tersebut?
"Biasa, ini adalah refreshment biasa," kata Arief Prasetyo Adi kepada CNBC Indonesia, Kamis (6/2/2025).
Dia pun menjelaskan, semua keputusan dan pertimbangan perombakan di BUMN, termasuk di badan Bulog adalah keputusan Kementerian BUMN. Artinya, penggantian Ketua Dewan Pengawas Bulog yang sebelumnya dijabatnya adalah keputusan Kementerian BUMN.
Saat ditanya apakah perombakan berhubungan dengan penugasan penyerapan beras dalam negeri, Arief membantah.
"Mau diganti atau tidak, target 3 juta ton itu harus tercapai bulan April 2025 ini. Itu sudah kami tugaskan kepada Bulog. Penugasan Bapak Presiden harus dilaksanakan. Jadi tidak main-main," tegas Arief.
(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Meski 2024 Masih Impor, Kementan Yakin Capai Swasembada Pangan
Next Article Mendadak, Wamentan Usul Bulog & Pupuk Indonesia di Bawah Kementan