Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beberapa pangan terpantau mengalami kenaikan menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 H atau 2025
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2025) hari ini, terpantau beberapa harga pangan mengalami kenaikan
Adapun harga pangan yang mengalami kenaikan yakni bawang merah dan bawang putih, kelapa parut, daging ayam, dan Cabai
Sedangkan untuk harga pangan yang relatif stabil yakni beras, telur ayam, dan daging sapi.
Berikut harga-harga pangan di Pasar Minggu, hari ini, Kamis (27/3/2025):
- Beras premium Rp 15.000 per liter
- Beras pulen Rp 12.000 per liter
- Daging Sapi Rp 130.000 - Rp 140.000 per kg
- Daging ayam ras/negeri Rp 30.000 - Rp 40.000 per kg
- Telur Rp 28.000 per kg
- Bawang Merah Rp 65.000 per kg
- Bawang Putih Rp 60.000 per kg
- Cabai rawit merah Rp 130.000 per kg
- Cabai rawit hijau Rp 80.000 per kg
- Cabai keriting Rp 80.000 per kg
- Kelapa parut Rp 15.000 - Rp 18.000 per kg.
Cadangan Pangan Pemerintah
Sementara itu, menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang diampu BUMN pangan per 26 Maret 2026 di antaranta beras total ada 2,27 juta ton, jagung 113 ribu ton, minyak goreng 86 ribu kiloliter, daging kerbau 39 ribu ton, gula pasir 18 ribu ton, daging sapi 4 ribu ton, telur ayam 45 ton.
Bapanas juga mencatat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Provinsi hingga pertengahan Maret 2025 total ada sebanyak 6,8 ribu ton yang tersebar di seluruh provinsi. Kecuali Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan. Dengan memadukan kekuatan stok cadangan mulai dari pusat sampai daerah, tentunya pemerintah dapat mengupayakan intervensi stabilisasi pangan lebih intensif lagi.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa mengatakan, pihaknya bersama segenap pemerintah daerah telah berkomitmen mendorong 4 instrumen untuk menjaga fluktuasi harga pangan saat Lebaran 2025.
"Tentunya kita harus antisipasi fluktuasi harga seperti yang dijelaskan Bapak Kepala Badan Pangan Nasional. Ini karena hasil pantauan harga pangan yang kami bahas di Rakor memang ada pergerakan harga, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi hingga telur ayam," kata Ketut dalam keterangan resmi.
"Oleh karena itu, kami dorong pemerintah daerah untuk memasifkan pasar murah seperti Gerakan Pangan Murah, baik itu dengan APBD, mandiri atau bahkan CSR. Program subsidi harga pangan juga sangat baik dapat diimplementasikan. Ini pasti mampu memberikan stimulus pada daya beli masyarakat," urainya.
Di samping itu, program mobilisasi stok pangan dengan memberikan subsidi ongkos biaya angkut juga diharapkan dapat mengatasi ketimpangan harga di berbagai daerah. Terakhir, Deputi Ketut mengajak untuk saling berkoordinasi antara Satgas Pangan Polri dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang digagas Bank Indonesia di setiap daerah. Kolaborasinya dapat berupa pengintensifan pemantauan harga pangan pokok di setiap lini pasar, distributor hingga ke gudang-gudang BUMN/BUMD pangan.
Foto: Pantauan harga pangan menjelang Lebaran 2025 di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2025) (CNBC Indonesia/Chandra)
Pantauan harga pangan menjelang Lebaran 2025 di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2025) (CNBC Indonesia/Chandra)
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jalan Tol Makin Padat H-5 Lebaran, Kemenhub Beri Imbauan WFA
Next Article Ada Alarm Harga Sembako Beterbangan, Begini Kondisi Terbaru di Jakarta