Jakarta, CNBC Indonesia - Google telah menjadi salah satu layanan internet terpopuler di mata masyarakat. Terbukti, banyak orang yang mengandalkan Google sebagai mesin pencari informasi hingga tutorial dan rekomendasi di dunia maya.
Sayangnya, banyak orang yang belum mengetahui bahwa Google mampu merekam aktivitas pencarian secara penuh. Dari situ, Google dapat membaca pola kebiasaan dan ketertarikan netizen untuk menyodorkan iklan-iklan yang relevan.
Iklan inilah yang kemudian menjadi sumber pendapatan terbesar bagi Google. Setiap klik, like, dan pembelian yang dilakukan pengguna melalui iklan tersebut, Google akan mengumpulnya dalam sebuah data. Data ini kemudian dikemas lalu dijual ke pengiklan untuk menargetkan audiens yang sesuai.
Lantas, data pribadi telah menjadi komoditas yang berharga dan industri pialang data global adalah buktinya. Studi dari Pew Research menunjukkan, masyarakat Amerika Serikat merasa bahwa mereka tidak memahami apa yang dilakukan perusahaan dengan data pribadi mereka.
Berdasarkan studi ini, banyak orang tidak menyadari bahwa sesuatu yang sederhana seperti nomor telepon mereka dapat digunakan oleh pialang data maupun pelaku kejahatan untuk mengungkap informasi sensitif. Di antaranya adalah nomor Jaminan Sosial, alamat, email, dan bahkan detail keluarga.
Pakar keamanan siber pun memproyeksikan, pialang data dapat mengumpulkan rata-rata 1.000 titik data dari setiap individu yang punya akun digital.
Berikut ini adalah rincian jenis informasi yang biasanya dikumpulkan pialang data, merujuk pakar privasi yang diwawancarai oleh CNBC Internasional, dikutip Minggu (15/2/2025):
- Informasi dasar, seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan email.
- Data keuangan, seperti skor kredit dan riwayat pembayaran.
- Riwayat pembelian, seperti apa yang orang cari, beli, lokasi pembelian, dan seberapa sering pembelian produk tertentu dilakukan.
- Data kesehatan, seperti obat-obatan apa yang dikonsumsi, kondisi medis, dan interaksi orang dengan aplikasi atau situs web terkait kesehatan.
- Data perilaku, seperti apa yang orang suka dan tidak suka, serta jenis iklan yang mungkin diklik.
- Data lokasi real time, seperti data GPS dari aplikasi yang melacak perjalanan, tempat berbelanja, dan seberapa sering pengguna internet mengunjungi tempat tertentu termasuk dalam data yang dikumpulkan para pialang data.
- Karakteristik yang disimpulkan. Data ini berdasarkan penelusuran dan konsumsi media seseorang, seperti situs web yang dikunjungi, artikel yang dibaca, video yang ditonton. Bahkan, para pialang data dapat memperoleh wawasan tentang gaya hidup, pendapatan, preferensi, keyakinan agama atau politik, hobi, dan bahkan kemungkinan orang untuk beramal.
- Hubungan dengan keluarga, teman, dan kolega. Dengan menganalisis jaringan teman, pengikut, dan koneksi di media sosial dan aplikasi perpesanan, pialang data dapat memetakan hubungan seseorang pengguna internet dan bahkan melacak seberapa sering mereka dalam berinteraksi dengan individu tertentu untuk menentukan kedalaman hubungan dengan orang lain.
Cara Hentikan Data Dikumpulkan Google
Kendati begitu, jangan khawatir. Ada berbagai cara untuk menghentikan Google melacak aktivitas kita di dunia maya. Dikutip dari Cnet, berikut langkah-langkahnya.
Buka laman Google.com dari browser desktop atau mobile:
- Masuk ke akun Google
- Pilih menu Manage your Google Account
- Pada Privacy & Personalization, pilih Manage your Data & Personalization
- Berikutnya akan terlihat menu Activity Controls dengan scrolling layar ke bawah, pilih Manage your Activity Controls
- Selanjutnya akan terlihat boks bernama Web & App Activity, geser toggle untuk mematikannya
- Kemudian akan terlihat pemberitahuan memastikan pengguna paham apa yang dilakukan dengan menonaktifkan pengaturan, kemudian pilih Pause.
Setelah langkah di atas dilakukan, maka fitur "CCTV" Google akan dimatikan. Jadi, pengguna internet tidak akan melihat iklan dan rekomendasi penelusuran yang relevan. Sebaliknya, iklan yang hadir kurang relevan serta rekomendasi penelusuran kurang bermanfaat. Pengalaman personal tidak akan didapat lagi setelah fitur tersebut dinonaktifkan.
Sebagai pengingat, pengguna internet juga tidak akan kehilangan data yang tersimpan saat pelacakan dimatikan. Hal ini akan berguna pada masa mendatang karena Google tidak akan menyimpan informasi di masa depan, namun data yang sudah tersimpan sebelumnya dipastikan tidak akan terhapus.
Cari Data soal Anda di Google
Beberapa produk atau layanan Google seperti Gmail, Google Search dan ponsel Android dapat mengumpulkan data pribadi pengguna internet. Ada beberapa data yang dikumpulkan jika pengguna internet menggunakan platform tersebut.
Menurut laporan CNBC Internasional, berikut beberapa data yang dikumpulkan perusahaan.
- Nama, jenis kelamin dan tanggal lahir
- Nomor ponsel pribadi
- Pencarian di Google
- Situs yang dikunjungi
- Apa yang disukai pengguna mulai olahraga hingga makan-minuman kesukaan
- Tempat kerja
- Tempat tinggal
- Video yang ditonton
Pengguna internet pun bisa mengetahui data pribadi apa saja yang dikumpulkan Google. Simak caranya berikut ini:
Jenis Iklan yang Diminati
Silakan masuk ke akun Google, lalu klik Manage Ads Settings. Langkah ini ditujukan untuk mengetahui topik iklan yang kamu sukai menurut Google. Di dalamnya akan tertera data seperti jenis kelamin, umur, dan iklan apa yang pernah diblokir.
Tempat yang Pernah Dikunjungi
Google Locations History Page akan menunjukkan lokasi mana saja yang pernah pengguna kunjungi. Data ini tersimpan di dalam platform Google Maps.
Aktivitas YouTube
Pengguna juga bisa melihat aktivitas yang dilakukan di dalam Youtube. Caranya bisa mengakses lewat fitur Search dan juga Youtube Watch.
Cara Hapus Riwayat Internet
Selain memastikan diri tidak terlacak di internet, pengguna internet juga bisa menghapus jejak digital di HP dan ponsel. Caranya adalah dengan rutin menghapus riwayat penelusuran di browser. Berikut adalah caranya:
1. Google Chrome
Untuk menghapus riwayat di Google Chrome, klik tiga titik untuk masuk ke menu. Berikutnya, pilih Settings dan pada sidebar buka menu Privacy & Security. Berikutnya pilih Clear browsing data. Anda harus memilih periode waktu yang ingin dihapus setelah itu klik Clear data.
Sebagai catatan, jika ingin mengatur browser sinkron dengan komputer lain melalui akun Google maka saat menghapus riwayat pada satu perangkat akan terjadi hal yang sama di perangkat lain.
2. Mozilla Firefox
Klik lebih dulu tiga garis horizontal di bagian kanan untuk masuk ke menu. Lalu pilih Settings > Privacy & Security dan scroll ke bawah hingga Cookies & Site Data.
Pengguna Mozilla Firefox bisa menghapus seluruh data dan mengelola data agar memiliki kontrol pada apa yang dihapus. Selain itu, centang kotak yang menghapus data browsing setiap menutup Firefox jika tidak ingin melakukan secara manual.
3. Safari
Untuk aplikasi Safari, silakan buka lebih dulu menu dan klik Clear History. Pilih rentang waktu yang datanya ingin kamu hapus dan klik Clear History.
Saat menghapus riwayat di Safari, maka tidak bisa mendapatkan pilihan menghapus berbagai jenis data. Jadi cookie dan file cache ikut terhapus juga.
4. Microsoft Edge
Pengguna Windows 11 bisa menghapus riwayatnya dengan menekan tanda tiga titik di sebelah kanan. Setelah itu, lanjutkan dengan memilih Settings dari menu yang muncul.
Pada menu Privacy temukan Clear browsing data dan klik Choose what to clear. Tentukan pilihan dari daftar, termasuk riwayat penjelajahan, data cache. Terakhir klik Clear Now.
5. Opera
Bagi pengguna Opera, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah klik ikon Settings di bagian kanan bar alamat. Pada menu yang muncul, scroll dan temukan Privacy & Security di samping Browsing data lalu klik Clear.
Berikutnya, pengguna Opera bisa memilih jenis data yang ingin dihapus, termasuk menentukan jangka waktu. Setelah semuanya selesai, klik Clear Data.
Itulah cara mengetahui apa saja data yang dipantau oleh Google dan cara menghentikannya. Silakan mencoba!
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pendanaan Kian Ketat, Modal Ventura Larang Startup "Bakar Uang"
Next Article Chat WhatsApp Terhapus Permanen di HP Bisa Dikembalikan, Cek Caranya