Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Staf Umum Polandia, Jenderal Wieslaw Kukula, telah menyerukan peningkatan kesiapan tempur militer dan sipil. Hal ini terjadi saat Warsawa dalam posisi yang bersitegang dengan Rusia pascaserangan Moskow ke Ukraina.
Dalam sebuah wawancara dengan Rzeczpospolita, Kukula mengatakan, Warsawa harus sepenuhnya siap untuk membela negara. Ia juga menekankan, negara yang dipersiapkan dengan baik, dengan kemampuan pertahanan yang kuat dan masyarakat yang tangguh, akan menghadirkan 'risiko besar' bagi penyerang mana pun.
"Ini adalah ancaman nyata," tegas Jenderal tersebut yang juga diberitakan Russia Today, dikutip Kamis (14/11/2024). Hal itu disampaikan seraya menekankan kemungkinan terjadinya konflik tidak boleh diremehkan.
Komentar Kukula mencerminkan tradisi di antara para pemimpin Polandia untuk bersikap agresif terhadap Rusia, mengingat hubungan kedua negara yang secara historis bergejolak.
Menurutnya, potensi militer Moskow masih cukup besar, dengan sumber daya demografi dan bahan baku yang kuat, serta industri pertahanan fungsional yang mampu mempertahankan dan memperluas kapasitas militer.
"Niat Rusia disampaikan dengan jelas oleh Presiden (Vladimir) Putin dan Menteri Luar Negeri (Sergey) Lavrov. Ambisi militer Kremlin sebagian besar tetap tidak berubah sejak akhir 2021."
Melanjutkan tudingannya, Kukula berpendapat, Polandia harus waspada terhadap kerentanan strategis. Ia mengklaim Rusia mungkin mengeksploitasi skenario seperti NATO yang terpecah atau keterlibatan AS dalam konflik Pasifik untuk meningkatkan 'tindakan militernya'.
"Tujuan kami adalah membuat skenario yang paling mungkin terjadi, yaitu skenario di mana kami secara efektif mencegah Rusia dari agresi. Tindakan pertahanan Polandia harus dipasangkan dengan pernyataan tekad yang kuat di depan publik untuk melindungi kedaulatan nasional," tambahnya.
"Tidaklah cukup hanya melaporkan potensi pertahanan kita yang berkembang pesat. Yang sama pentingnya adalah menunjukkan tekad kita untuk melindungi diri sendiri."
Moskow secara konsisten membantah adanya niat untuk menyerang NATO. Presiden Putin baru-baru ini menggambarkan peringatan tentang agresi Rusia terhadap Eropa Barat sebagai 'omong kosong' yang ditujukan untuk membuat warga khawatir dan meningkatkan anggaran pertahanan di Barat.
Dalam sebuah wawancara awal tahun ini, ia menegaskan, "Apa yang mereka katakan tentang fakta bahwa kami akan menyerang Eropa setelah Ukraina adalah omong kosong belaka. Itu semata-mata intimidasi untuk memeras uang dari rakyat mereka."
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rusia & Korut Solid! Siap Rebut Kursk Dari Ukraina
Next Article PD 3 Sudah Sejengkal, Negara NATO Umumkan Siaga Penuh Perang