Bank Dunia Ramal Ada Negara Asia Berpotensi Krisis pada 2025

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia atau World Bank memperkirakan, ada satu negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang berpotensi mengalami krisis pada 2025. Ditandai dengan kontraksi ekonominya yang makin dalam.

Dalam laporan terbarunya yang termuat dalam East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2025, Bank Dunia memperkirakan, Myanmar menjadi satu-satunya negara yang akan mengalami kontraksi ekonomi pada 2025, berlanjut dari catatan kontraksi pada 2024.

Ekonomi Myanmar diramal akan mengalami minus hingga 1,8% pada 2025 lebih buruk dari perkiraan kontraksi pada April 2025 yang minus 1% dan pada 2024 yang minus 1%. Meski begitu, pada 2026, Bank Dunia perkirakan ekonomi Myanmar mampu pulih dengan pertumbuhan 3%.

"Perekonomian Myanmar masih dipengaruhi oleh ketidakstabilan politik dan konflik, sementara gempa bumi baru-baru ini telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakatnya dan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang meluas," dikutip dari laporan Bank Dunia terbaru yang terbit Selasa (7/10/2025).

Selain Myanmar, rata-rata pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik itu diperkirakan hanya mengalami perlambatan dibanding proyeksi yang dilakukan pada April 2025 dan realisasi pada 2024.

Namun, ada satu negara yang perlambatan pertumbuhannya diperkirakan makin buruk pada tahun ini, yakni Palau. Negara yang hanya seluas 458 kilometer persegi menurut Bank Dunia ekonominya hanya akan tumbuh 5,7% dari perkiraan pada April 2025 mampu ke level 11,9% dan lebih rendah dari catatan pada 2024 dengan pertumbuhan 7,1%.

"Palau telah beralih dari angka proyeksi dua digit menjadi angka satu digit yang rendah seiring dengan faktor pemulihan sektor pariwisata nya," tulis Bank Dunia dalam laporan terbarunya.

World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara-negara kawasan Asia Timur dan Pasifik masih akan lemah meski ada sedikit perbaikan. Laju pertumbuhan ekonomi pada 2025-2026 diperkirakan masih akan di bawah pertumbuhan pada 2024 yang berada di level 5%.

Dalam laporan East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2025, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Timur dan Pasifik akan berada pada level 4,8% pada 2025 dan melemah ke level 4,3% pada 2026. Proyeksi itu lebih tinggi dari laporan edisi April 2025 yang di kisaran 4% dan 4,1%.

Khusus untuk Indonesia, Bank Dunia memperkirakan, pertumbuhan ekonominya akan ke level 4,8% yoy, lebih tinggi sedikit dari proyeksi sebelumnya pada April 2025 sebesar 4,7%.

Sementara itu, untuk proyeksi pada 2026 tak ada perubahan, yakni tetap di level 4,8%. Proyeksi itu tentu masih lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi pada 2025 yang bergerak di kisaran 5%.

"Pertumbuhan kawasan Asia Timur dan Pasifik masih relatif tinggi, namun mulai melambat. Di seluruh negara di kawasan ini, pertumbuhan pada 2025 umumnya lebih rendah dibanding tahun 2024," kata Kepala Ekonom Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Makin Gelap! Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ekonomi Global Jadi 2,3%

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|