3 hours ago
1
BGN janji setop beli produk pabrik milik konglomerat beralih ke UMKM.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Badan Gizi Nasional (BGN) mengumumkan rencana untuk menghentikan pembelian produk pangan dari pabrik milik konglomerat dan beralih ke produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Langkah ini diambil guna mendukung perekonomian lokal, sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang dalam jumpa pers di Kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9).
Nanik memperingatkan para pengelola dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk tidak lagi menggunakan produk-produk pabrikan dalam menu yang disajikan. Ia menekankan pentingnya penggunaan produk lokal, seperti roti yang dibuat oleh ibu-ibu dari murid-murid penerima program MBG, agar program tersebut juga dapat menghidupkan perekonomian lokal dan tidak memperkaya konglomerat.
Contoh penggunaan produk pabrikan terjadi pada periode bulan puasa hingga menjelang Lebaran, di mana makanan bergizi gratis yang disalurkan ke anak-anak sekolah, balita, dan ibu hamil, banyak mengandalkan makanan kemasan buatan pabrik besar. Nanik menegaskan bahwa kondisi ini bertentangan dengan instruksi presiden yang menginginkan dapur MBG mendukung ekonomi lokal.
Meski demikian, BGN masih memperbolehkan penggunaan susu kemasan dari pabrik besar jika di daerah operasi dapur MBG tidak ada peternakan susu lokal. "Kecuali, ada susu yang di mana di dapur itu memang tidak ada peternakan susu, maka terpaksa untuk sementara kami bolehkan menggunakan susu kemasan," tambah Nanik.
Nanik juga menyoroti pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) yang ditemukan di dapur MBG, seperti pembelian bahan baku ayam potong pada hari Sabtu yang baru dimasak pada hari Rabu. Ia menekankan bahwa bahan baku yang digunakan harus fresh atau segar dan meminta mitra untuk ikut mengawasi dan bertanggung jawab.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara
