Kementerian Kehutanan: Lahan Gambut Kunci Utama Perdagangan Karbon

3 hours ago 1

Lahan gambut penting dalam perdagangan karbon kehutanan: Kementerian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Kementerian Kehutanan menegaskan bahwa keberadaan lahan gambut dalam kawasan hutan menjadi faktor penting dalam mendukung pengembangan perdagangan karbon di sektor kehutanan Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ilham, Direktur Pengembangan Usaha Pemanfaatan Hutan Kementerian, pada pertemuan mengenai perubahan ekosistem perdagangan karbon di sektor kehutanan, Jumat.

Ilham menjelaskan bahwa potensi karbon di sektor kehutanan Indonesia sangat besar, mengingat kawasan berhutan diperkirakan mencapai 95,5 juta hektare pada tahun 2025. Lahan gambut, yang banyak terdapat di Indonesia, memiliki risiko tinggi terhadap kebakaran hutan, namun juga memberikan additionality yang signifikan, yakni potensi tambahan untuk mendapatkan kredit karbon.

Additionality adalah aspek yang memberikan nilai tambah pada karbon yang diperdagangkan, yang berarti diperlukan upaya khusus untuk memastikan pengurangan emisi gas rumah kaca (GHG). Tanpa additionality, kredit karbon dapat dianggap berkualitas rendah karena kegiatan pengurangan emisi akan tetap terjadi meski tanpa pendanaan dari penjualan kredit karbon.

Ilham juga menuturkan bahwa hingga saat ini belum ada angka pasti mengenai jumlah karbon dari sektor kehutanan yang dapat dijual di pasar karbon sukarela. Namun, ia memastikan bahwa potensi karbon yang diperdagangkan dari sektor kehutanan tidak akan mengganggu pencapaian target iklim nasional yang tercantum dalam Nationally Determined Contribution (NDC).

"Angkanya sangat tinggi. Namun, karena angkanya tinggi, kami yakin tidak akan mengganggu NDC. Berdasarkan data yang ada, net sink FOLU (Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya) tercapai pada tahun 2024," ujarnya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|