Bocoran Subsidi Motor Listrik: Bukan Rp 7 Juta Lagi Tapi Ini

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Skema subsidi motor listrik masih belum jelas hingga kini. Dalam waktu dekat, kepastian skema subsidi maupun besarannya bakal lebih tergambar.

Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setyadi mengungkapkan bakal ada pertemuan dengan pemerintah untuk memastikan skemanya.

"Kami diundang pada 3 Februari oleh Kemenko Perekonomian, salah satunya membicarakan ini. Yang jelas di tanggal 3 Februari ini semoga ada keputusan minimal besaran dan skemanya," kata Budi kepada CNBC Indonesia, Sabtu (1/2/2025).

Kepastian skema subsidi ini diperlukan agar pemerintah bisa menyusun anggaran yang diperlukan dalam subsidi ini. Termasuk merevisi anggaran dari Kementerian Lembaga yang terlibat seperti Kementerian Perindustrian.

Budi memberi bocoran bahwa skemanya bakal berbeda dengan tahun sebelumnya yang diberikan sebesar Rp 7 juta/unit. Kemungkinan nilai yang diberikan tahun ini tidak akan sebesar tahun lalu. Selain itu, besaran subsidi tiap motor juga bisa jadi akan berbeda, tidak seperti tahun lalu yang seragam.

Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)Foto: Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)
Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)

"Arah skemanya ke PPNDTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah). Mungkin akan dibedakan berdasarkan bahan dasar maupun jenis dari baterai," sebut Mantan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub itu.

Meski demikian, pelaku usaha meminta pemerintah agar kembali menerapkan subsidi seperti tahun lalu. Aismoli juga sudah melakukan kajian bahwa ada penghematan yang besar dari subsidi energi atau BBM jika insentif ini berlaku.

"Usulannya kembali seperti di tahun 2023/2024 dimana besarannya Rp 7 juta. Kita sudah buat cost benefit analysis dimana angka subsidi itu berdampak pada percepatan efisiensi BBM, motor listrik berimbas efisisensi bbm, dapat berapa pemerintah, kalau daya beli bagus akan mengurangi penggunaan BBM," ujar Budi.

Nilai efisiensi yang bisa diraih cukup besar, selain itu masyarakat mulai terbiasa dengan kendaraan yang ramah lingkungan.

"Bukan angka aja tapi akumulasi juga, kalau presiden memberikan subsidi bisa menghemat anggaran dan terpenting edukasi masyarakat lebih penting dari ekonomi," sebut Budi.


(fys/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video : Penjualan Motor Listrik Lesu, Stok Numpuk

Next Article Pengusaha Protes Kuota Subsidi Motor Listrik Dipotong Pemerintah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|