Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu bahan bakar 'abadi' ditemukan di China yakni thorium. Sumber daya alam itu bisa digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Temuan tersebut tepatnya di Kompleks Pertambangan Bayan Obo, Provinsi Fujian dan Hainan.
Adapun temuan temuan tersebut mencapai satu juta ton thorium ditemukan di wilayah tersebut. Cadangan thorium yang ditemukan di China tersebut diperkirakan bisa memperpanjang sumber energi nuklir di China bahkan hingga 60 ribu tahun.
Mengutip Daily Galaxy, Kamis (6/3/2025), limbah dari ekstraksi bijih besi di lokasi ini mengandung logam thorium yang cukup memberi daya pada setiap rumah tangga di AS selama lebih dari 1.000 tahun.
"Selama lebih dari satu abad, negara-negara telah terlibat dalam persaingan memperebutkan bahan bakar fosil. Ternyata sumber energi yang tidak terbatas itu terletak di bawah kaki kita (China)," ujar salah satu geolog tersebut dikutip dari SCMP, dikutip Kamis (6/3/2025).
Indonesia juga kaya Thorium
Pada tahun 2022 lalu, Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada saat itu yakni Rohadi Awaludin mengungkapkan Indonesia menyimpan potensi sumber daya alam yang cukup untuk pengadaan energi nuklir.
Dia menyebutkan tambang uranium yang ada di Indonesia terdapat sebanyak 90 ribu ton. Sedangkan untuk tambang thorium terdapat sebesar 150 ribu ton.
"Kita patut bersyukur bahwasannya kita dikaruniai sumber daya alam yang cukup terkait nuklir untuk uranium dan thorium. Untuk uranium sekitar 90 ribu ton data kami, kemudian thorium sekitar 150 ribu ton," ungkapnya kepada CNBC Indonesia pada Mining Zone, dikutip Jumat (16/12/2022).
Rohadi menilai, dengan adanya ratusan ribu potensi sumber daya alam untuk energi nuklir tersebut bisa mencukupi sebagai modal Indonesia dalam memenuhi kecukupan energi dengan nuklir. "Saya kira itu cukup sebagai sumber daya modal kita untuk kebutuhan energi menggunakan nuklir ini," tuturnya.
Sebagai informasi, melansir data Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) pada 2020, Indonesia memiliki bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium sebanyak 81.090 ton dan juga thorium sebanyak 140.411 ton.
Dari total tersebut bahan baku pun tersebar di beberapa kota, di antaranya di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sumatera tercatat memiliki sekitar 31.567 ton uranium dan 126.821 ton thorium. Sementara Kalimantan memiliki sebanyak 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium. Sulawesi memiliki 3.793 ton uranium dan 6.562 ton.
Untuk diketahui, Berdasarkan data dari World Nuclear Association pada 2019, cadangan uranium dunia diketahui mencapai 6,14 juta ton dengan produksi mencapai 54,7 ribu ton. Australia menempati negara dengan persediaan uranium terbanyak hingga 1,7 juta ton.
Kemudian, disusul oleh Kazakhstan di urutan kedua dengan porsi kontribusi sebesar 15% dari total cadangan dunia. Kanada di urutan ketiga dengan cadangan uranium mencapai 564,9 ribu ton atau setara 9% dari cadangan dunia.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kim Jong Un Siap Perang, Perisai Nuklir Korut Mulai Bergerak
Next Article Bahlil Pastikan RI Punya 'Nuklir' Pada Tahun 2032, Segini Kapasitasnya