Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terbang pada awal perdagangan sesi I Kamis (10/4/2025), setelah ada kabar baik dari Amerika Serikat (AS) di mana Presiden AS Donald Trump menunda penerapan tarif respirokal selama 90 hari.
Per pukul 09:10 WIB, IHSG berhasil melonjak hingga 5,07% ke posisi 6.234,34. IHSG pun berhasil menyentuh level psikologis 6.200 pada awal sesi I hari ini.
Nilai transaksi indeks di awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 3,02 triliun dengan volume transaksi mencapai 3,3 miliar dan sudah ditransaksikan sebanyak 144.666 kali.
Semua sektor terpantau terbang, dengan sektor bahan baku menjadi yang paling kencang penguatannya yakni mencapai 6,49%, disusul teknologi sebesar 5,36%.
Sementara dari sisi saham, tiga perbankan besar menjadi penopang terbesar IHSG di awal sesi I hari ini, yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai 34,8 indeks poin, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 31,2 indeks poin, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 28,7 indeks poin.
Selain itu, ada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang juga menjadi penopang IHSG sebesar 20,5 indeks poin.
IHSG terbang setelah pasar merespons positif kebijakan Trump untuk menunda tarif yang lebih tinggi selama 90 hari untuk sebagian besar negara, sebuah pembalikan mengejutkan dalam perang dagangnya yang telah mengguncang pasar secara drastis.
Dalam sebuah unggahan di platform X sekitar pukul 13:30 waktu setempat, Trump menulis bahwa ia mengambil keputusan tersebut karena lebih dari 75 mitra dagang tidak melakukan pembalasan dan telah menghubungi AS untuk "membahas" beberapa isu yang telah ia angkat sebelumnya.
Namun, penundaan tersebut tidak berlaku untuk China, yang telah melakukan pembalasan-dengan menaikkan tarif hingga 84%. Sebaliknya, Trump justru menaikkan tarif untuk negara tersebut menjadi 125%, berlaku segera.
"Berdasarkan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China terhadap Pasar Dunia, saya dengan ini menaikkan Tarif yang dikenakan kepada China oleh Amerika Serikat menjadi 125%, berlaku segera. Pada suatu titik, semoga dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS, dan negara-negara lain, tidak lagi dapat dipertahankan ataupun diterima." tulis Trump.
Namun, perang dagang ini belum sepenuhnya berakhir, dan penundaan tersebut tidak mengembalikan dunia ke situasi sebelum Trump memicu ketidakstabilan global; tarif 10% secara menyeluruh tetap diberlakukan.
Untuk Kanada dan Meksiko, barang-barang yang tercakup dalam perjanjian perdagangan AS-Kanada-Meksiko tetap bebas tarif, sementara produk yang tidak termasuk dalam kesepakatan tersebut akan dikenakan tarif 25%. Produk energi dan pupuk dari Kanada akan dikenakan tarif 10%.
Belum jelas negara mana saja yang termasuk dalam kebijakan penundaan ini; pihak Gedung Putih tidak memberikan keterangan. Sebelumnya pada Rabu, Uni Eropa telah memberikan suara untuk memberlakukan tarif balasan baru, namun tarif tersebut baru akan berlaku minggu depan.
Sementara itu, tarif terpisah untuk mobil, baja, dan aluminium impor akan tetap diberlakukan, kata Menteri Keuangan Scott Bessent kemudian. Sementara tarif yang direncanakan untuk produk seperti kayu dan obat-obatan masih akan diberlakukan.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini: