REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki saat ini tengah memfinalisasi rencana pengerahan ratusan prajurit ke Gaza sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian Internasional. Menurut laporan Middle East Eye (MEE), Senin (10/11/2025), finalisasi itu beriringan dengan proses negosiasi dengan Washington dan Israel.
Beberapa sumber dikutip MEE mengatakan, sebuah brigade pasukan perdamaian, diperkirakan berisi 2.000 prajurit dari beberapa negara tengah dipersiapkan dalam beberapa pekan terakhir. Kontingen itu nantinya akan tegabung dalam Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) di Gaza bersama dengan negara-negara rekanan, terdiri dari prajurit dari beragam matra angkatan yang memiliki pengalaman misi perdamaian dan zona konflik.
Rencana perdamaian Gaza, yang diprakarsai Presiden AS Donald Trump, menempatkan Turki masuk di antara negara yang prajuritnya akan mengambil wilayah-wilayah yang dikuasai Hamas. Proposal Trump yang melibatkan Turki ditolak oleh Israel, meski Washington belum membuat keputusan dan sebuah resolusi PBB juga belum disahkan.
"Tidak akan ada prajurit Turki di lapangan (Gaza)," ujar juru bicara Pemerintah Israel Shosh Bedrosian kepada wartawan pada Ahad (9/11/2025).
Sumber di Ankara mengatakan, keraguan terhadap proposal Trump bermuara pada keengganan Israel menerima sebuah pasukan sekutu NATO yang kuat beroperasi di bawah mandat PBB di Gaza. Namun, Ankara menegaskan, bahwa Turki ingin memainkan peran langsung pada tahap rekonstruksi pascaperang dan pengaturan keamanan di Gaza, dengan tujuan berkontribusi pada implementasi gencatan senjata dan pemulihan penyaluran bantuan kemanusiaan di bahwa kerangka kerja yang dipimpin PBB.

Warga Palestina berjalan melewati kehancuran akibat serangan udara dan darat Israel di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza, Senin, 10 November 2025. - ( AP Photo/Jehad Alshrafi)
Di tengah ketegangan dengan Israel, Turki dilaporkan memainkan peran dalam pengembalian jasad prajurit IDF, Hadar Godin setelah terbunuh di Gaza 11 tahun lalu. Seorang pejabat senior Turki mengatakan kepada seorang jurnalis Israel, Barak Ravid, bahwa Ankara memfasilitasi penyerahan jasad Hadar Godin usai upaya intensif, yang merefleksikan komitmen jelas dari Hamas terhadap gencatan senjata.
Pejabat itu juga mengindikasikan bahwa, Ankara juga berusaha menjadi perantara untuk sebuah kesepakatan dengan imbalan kepastian jalur aman bagi sekitar 200 pejuang Hamas yang saat ini terjebak di terowongan-terowongan Rafah yang saat ini di bawah kontrol militer Israel.
Beberapa pejabat Turki kepada MEE mengatakan bahwa, hampir seribu prajurit Turki dari matra Angkatan Darat telah secara sukarela mendaftarkan diri untuk misi perdamaian di Gaza. Personel lain dari bidang teknik mesin, logistik, dan unit penjinak bahan peledak juga dilaporkan akan ikut bergabung.
"Ini akan menjadi sebuah upaya Internasional terkoodinasi, bukan pengerahan pasukan sepihak," kata seorang pejabat Turki kepada MEE.
Pejabat keamanan Turki menegaskan bahwa, partisipasi Ankara akan membantu menstabilkan Gaza dan mencegah eskalasi baru. "Kehadiran Turki akan memastikan keseimbangan dan kredibilitas di lapangan," ujar pejabat itu.
Keputusan final soal cakupan dan mandat bagi pasukan ISF diharapkan akan diambil saat konsultasi antara PBB dan pemangku kepentingan di kawasan pada beberapa pekan mendatang. "Israel ingin pasukan stabilisasi di Gaza terstruktur sehingga Tel Aviv mengurangi pengaruh pasukan itu dan membalikkan upaya perdamaian kapan saja mereka mau," kata pejabat Turki lainnya kepada MEE.

1 hour ago
1
















































