Jakarta, CNBC Indonesia — PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi dengan nilai hingga Rp14,5 triliun pada 24 Maret 2025.
Mengutip keterbukaan informasi, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank DBS Indonesia, MUFG Bank, Ltd. Jakarta Branch, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Singapore Branch sebagai Mandated Lead Arrangers and Bookrunners.
Dalam perjanjian ini, BNI bertindak sebagai agen fasilitas (facility agent) dan agen jaminan (security agent). Pinjaman sindikasi ini terdiri dari term loan dengan jangka waktu 7 tahun, revolving credit facility, dan fasilitas pendukung lainnya.
Fasilitas ini tunduk pada kondisi prasyarat dan kondisi lanjutan, termasuk namun tidak terbatas pada persetujuan pemegang saham atas pemberian jaminan dan penjaminan yang merupakan bagian integral dari transaksi ini.
"Rencana Transaksi ini akan membawa dampak positif bagi Perseroan dan sejalan dengan rencana ekspansi bisnis dan strategi Perseroan," kata Corporate Secretary SILO Ratih Hadiwinoto, dikutip dari keterbukaan informasi pada Selasa (25/3/2025).
Ia tidak menjelaskan secara spesifik apa rencana ekspansi bisnis dan strategi pengelola RS Siloam itu.
Namun, Ratih menambahkan dengan menyinggung adanya rencana transaksi jual beli. Ia mengatakan mengingat calon penjual dan calon pembeli adalah bukan Pihak Terafiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan (POJK No. 42/2020), sehingga rencana transaksi ini bukan merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/2020.
Sebelumnya, Siloam mengumukan berencana menambah portofolio aset Rumah Sakit (RS). Aksi korporasi tersebut dilakukan melalui nota kesepahaman awal yang tidak mengikat tanggal 13 Januari 2025 (LOI) kepada First REIT Management Limited.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam hal ini First REIT Management Limited dalam kapasitasnya sebagai manajer dari First Real Estate Investment Trust (First REIT), dan manajer dari First REIT.
First REIT diketahui memiliki 15 properti di Indonesia, yang terdiri dari 11 rumah sakit, dua rumah sakit dan mall terintegrasi, satu rumah sakit dan hotel terintegrasi, serta satu hotel dan country club.
Properti layanan kesehatannya di Indonesia dioperasikan secara eksklusif oleh Siloam yang dimiliki secara mayoritas oleh dana kelolaan milik CVC Capital Partners.
Dalam laporan tahunan First REIT tahun 2023, grup tersebut mencatat bahwa Siloam adalah penyewa terbesarnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, pemegang saham SILO per 10 Maret 2025 adalah PT Megapratama Karya Persada (20,6%) dan Sight Investment Compant Pte. Ltd. (63,45%). Megapratama merupakan perusahaan yang 99% sahamnya dikendalikan oleh PT Lippo Karawaci Tbk dan 1% oleh PT Maharama Sakti.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: