Genjot Produksi Minyak, Bahlil Turun Gunung Percepat Perizinan

22 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan komitmennya untuk mempercepat perizinan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas).

Hal ini dilakukan dalam rangka mencapai target produksi terangkut (lifting) migas pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 sebesar 605 ribu barel per hari (bph), yang juga menjadi program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kedaulatan energi.

"Sudah barang tentu ini bukan hanya menjadi slogan, tapi ini merupakan cita-cita mulia dari negara yang dipimpin oleh Bapak Presiden Prabowo," ungkap Bahlil pada gelaran CEO Forum 2025, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (30/7/2025).

Bahlil berharap seluruh potensi migas yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan lifting nasional. Terlebih, dari 128 cekungan, baru 20 cekungan yang berproduksi.

Hal ini mengindikasikan masih banyak potensi yang dapat dieksplorasi lebih lanjut. Di samping itu, masih banyak juga Wilayah Kerja (WK) yang sudah memiliki Plan of Development (POD), namun tak kunjung jalan.

Oleh sebab itu, sesuai arahan dari Presiden Prabowo, ia akan bekerja sama dengan KKKS untuk mencari terobosan dalam rangka peningkatan lifting, termasuk mencari akar permasalahan apabila terjadi perlambatan dalam perizinan, sekaligus mempercepat prosesnya.

"Saya akan turun membantu Bapak Ibu semua untuk proses perizinan. Tapi saya mohon bagi yang sudah selesai izinnya, dan atau yang tidak ada persoalan lagi, tolong segera jalan," ungkap Bahlil.

Selain itu, Bahlil juga berpesan agar ada pemberdayaan bagi masyarakat daerah. Pembinaan dan pemberian kesempatan bagi masyarakat setempat menjadi krusial agar keberadaan kekayaan migas di daerah memberikan dampak positif.

Sementara, terkait dukungan fiskal untuk mewujudkan proyek hulu migas yang ekonomis, saat ini sudah tidak masalah pemilihan skema antara Gross Split ataupun Cost Recovery. Mengingat Internal Rate of Return (IRR) sudah dibuat ekonomis.

Pada Senin (28/07/2025) lalu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melaporkan kondisi terbaru lifting minyak kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara.

Dari laporannya, disebutkan bahwa data lifting minyak rata-rata di bulan Juli - Juni 2025 sudah mencapai 602.000 barel per hari (bph).

Seperti diketahui, dalam APBN 2025 lifting minyak dan gas tahun 2025 ditargetkan sebesar 1,161 juta barel setara minyak per hari (BOEPD). Rinciannya, lifting minyak ditargetkan sebesar 605.000 barel per hari (bph) dan lifting gas sebesar 1,005 juta BOEPD.

Untuk tahun 2026, Kementerian ESDM mengusulkan target lifting migas di level 1,553-1,627 juta BOEPD dalam Rancangan APBN 2026. Rinciannya, terdiri dari lifting minyak sebesar 600-620 ribu bph dan gas bumi 953 ribu - 1,017 juta BOEPD.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Akui Tak Rasional, Bahlil Pede RI Produksi 1 Juta Barel Minyak di 2030

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|