Jakarta, CNBC Indonesia - Program magang bergaji upah minimum provinsi atau UMP menjadi salah satu stimulus andalan pemerintah untuk mendorong penyerapan tenaga kerja muda di Indonesia.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, mengatakan, cakupan peserta magangnya sebetulnya telah disiapkan pemerintah sangat besar, yakni mencapai 100.000 orang.
Namun, karena program ini baru diluncurkan dan menjadi bagian dari paket stimulus ekonomi 8+4+5, maka perlu dilakukan uji coba dengan target penerima dibatasi sementara 20.000 orang pada tahap awal.
"Jadi nanti kita akan evaluasi kalau memang ini cepat dipenuhi, kita evaluasi apakah kita bisa tambah. Itu kita juga sudah sebenarnya menyiapkan sekitar sampai 100 ribu orang," kata Febrio di Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025).
"Tapi kita evaluasi dulu yang 20 ribu nya, nanti kita lihat hasil evaluasi bagaimana. Kalau ada yang perlu diperbaiki kita perbaiki dulu," tegasnya.
Febrio mengatakan, program stimulus ini sangat bermanfaat bagi fresh graduate yang baru lulus kuliah maksimal satu tahun, karena akan cepat memiliki pengalaman kerja yang diimbangi dengan perolehan penghasilan selama 6 bulan masa pemagangan.
"Karena kalau dia sudah lulusan perguruan tinggi ya harapannya itu cukup tinggi, dia lebih cepat masuk ke lapangan kerja, daripada tidak. Sehingga, usia prime nya ini relatif bisa langsung dimanfaatkan," papar Febrio.
Sebagai informasi, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi membuka pendaftaran program magang pemerintah 2025 mulai Selasa (7/10/2025). Pendaftaran bisa diakses melalui situs maganghub.kemnaker.go.id yang menjadi pintu utama pelaksanaan program ini.
Program Pemagangan Nasional 2025 merupakan salah satu bentuk stimulus ekonomi pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja bagi 20.000 lulusan baru (fresh graduate). Masa magang berlangsung selama 6 bulan, dan setiap peserta akan menerima insentif sebesar Rp3,3 juta per bulan.
Program ini dibuka lintas sektor, meliputi makanan dan minuman, industri kreatif dan digital, komunikasi dan informasi, sektor publik, industri manufaktur, pariwisata, logistik dan transportasi, pertanian, hingga sektor jasa lainnya.
(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Pemerintah Siapkan Rp 198 Miliar Gaji 20.000 Anak Magang