Internet Error Gegara AWS Down, Ini Kronologinya

15 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Canva, Zoom, Roblox, dan sederet aplikasi dan website lainnya sempat down atau error tak bisa diakses akibat permasalahan pada platform cloud Amazon Web Services (AWS). Penyebab AWS bermasalah dan membuat aplikasi terkenal down berbarengan sedikit demi sedikit mulai terkuak.

Permasalahan pada berbagai aplikasi terkenal mulai dilaporkan oleh penggunanya pada sekitar pukul 14.30 WIB. Lonjakan laporan pengguna tampak dari data di website downdetector.

Menurut CNBC International, matinya koneksi pertama kali dilaporkan di region AWS US-East-1 yang berlokasi di Virginia bagian utara pada pukul 03.11 pagi waktu setempat. Laman status AWS memberikan notifikasi bahwa ada permasalahan DNS pada DynamoDB, layanan database yang mendukung berbagai aplikasi AWS.

DNS adalah sistem yang menerjemahkan nama website menjadi alamat IP sehingga bisa dikenali oleh browser internet dan aplikasi di HP.

Dalam update yang dicantumkan pada pukul 05.01 pagi waktu bagian timur AS, AWS menyatakan ada "permasalahan operasional" yang berdampak ke "beberapa layanan" dan "berusaha lewat berbagai macam cara untuk mempercepat pemulihan." Permasalahan ditemukan pada 70 layanan AWS,

Pada pukul 06.35, AWS memberikan update bahwa permasalahan DNS telah diselesaikan dan layanan AWS beroperasi dengan normal.

Namun, pada pukul 10.14 pagi, AWS menyatakan bahwa ada "permasalahan API dan konektivitas yang signifikan di beberapa layanan" yang terdeteksi. API atau application programming interface adalah sistem yang menjembatani komunikasi antara software yang berbeda.

Permasalahan AWS menimpa banyak website dan aplikasi, termasuk Reddit, Snapchat, Zoom, Canva, hingga Amazon Prime di Indonesia. Website milik pemerintah Inggris termasuk Gov.uk dan website bea cukai Inggris juga terkena imbas.

Dampak yang luas terjadi karena kini AWS adalah layanan cloud dengan pangsa pasar nomor satu di dunia, mengalahkan Google Cloud dan Microsoft Azure.

Menurut CNBC International, peristiwa down massal pada AWS serupa dengan permasalahan yang menimpa pengguna Microsoft Windows pada Juli 2024 akibat kesalahan upgrade Crowdstrike. Ketika itu, sejumlah bandara harus tutup dan penerbangan di seluruh dunia batal karena permasalahan sistem IT.

Mike Chapple dari University of Notre Dame menyatakan DynamoDB yang bermasalah adalah "salah satu buku catatan utama dari seluruh internet."

"Data tampaknya aman. Permasalahannya sepertinya ada pada data yang memberi tahu sistem lain tempat mencari data masing-masing," kata Chapple."Peristiwa ini peringatan bahwa dunia kini bergantung kepada hanya beberapa penyedia cloud yaitu Amazon, Microsoft dan Google. Jika cloud bersin, internet terserang demam."


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OpenAI Kantongi Rp 162,7 Triliun Setahun Berkat ChatGPT

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|