Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Asia Pasifik cenderung melemah usai pemerintah Korea Selatan mengumumkan darurat militer. Pelemahan dipimpin oleh Kospi yang ambruk nyaris 2%.
Indeks Kospi negara tersebut turun 1,6% sementara Kosdaq turun 1,9%, memangkas beberapa kerugian setelah laporan mengenai kemungkinan penggunaan dana oleh negara tersebut untuk menopang pasarnya.
Pasar Asia-Pasifik lainnya dibuka bervariasi karena investor mencerna peristiwa di Korea Selatan. Nikkei 225 Jepang diperdagangkan 0,1% lebih rendah, dan Topix turun 0,2%.
Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada pada level 19.785, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di level 19.746,32.
Keputusan mengejutkan Presiden Yoon Suk Yeol untuk mendeklarasikan darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam memicu kegemparan politik di dalam negeri. Langkah ini menjadi puncak dari serangkaian konflik dengan oposisi domestik, media, bahkan partainya sendiri, Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party/PPP).
Meski Yoon menarik kembali deklarasi itu hanya beberapa jam kemudian setelah parlemen, termasuk sejumlah anggota partainya, memblokir langkah tersebut, keputusan itu telah memicu pertanyaan serius tentang masa depan politiknya.
Deklarasi darurat militer Yoon memerintahkan para dokter yang sedang mogok kerja untuk kembali bertugas di tengah konflik seputar reformasi kesehatan. Namun, langkah ini ditolak oleh parlemen, yang memaksa presiden untuk mencabutnya.
Adapun Yoon beralasan ada kekuatan pro-komunis dan pro-Korea Utara yang mencoba mengganggu stabilitas negara.
"Kekuatan komunis? Itu dogma Yoon, bukan fakta," kata David Rhee, seorang pendukung PPP berusia 48 tahun, saat memprotes di depan parlemen, dilansir Reuters.
Jenny Town, dari lembaga pemikir Stimson Center berbasis di AS, menggambarkan langkah tersebut sebagai "tindakan putus asa dan berbahaya" yang bisa mengakhiri masa jabatan Yoon.
"Dia sudah tidak populer, tapi ini mungkin menjadi pukulan terakhir yang memulai proses pemakzulan," ujarnya.
Ratusan pengunjuk rasa sebelumnya berkumpul di luar gedung majelis nasional menyusul pengumuman Yoon bahwa ia bertindak untuk membasmi "pasukan anti-negara pro-Korea Utara yang tidak tahu malu".
Massa di Seoul bersorak ketika majelis nasional memilih untuk menolak dekritnya dan menyerukan penangkapan Yoon, meneriakkan "Hapus darurat militer" dan "Tolak darurat militer".
Selain itu, investor juga mempertimbangkan pertumbuhan PDB riil Australia yang meningkat 0,8% pada kuartal ketiga, tahun ke tahun, menurut data dari Biro Statistik Australia.
Angka tersebut meleset dari ekspektasi pertumbuhan sebesar 1,1% oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters dan merupakan kuartal kedelapan tanpa kenaikan PDB. S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 0,45% lebih rendah.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Anjlok Lebih Dari 1%, IHSG Melemah ke Level 7.500-an
Next Article Waduh! Indeks Saham Nikkei Terjun 5%, IHSG Rawan Longsor