Lagi Perang Saudara, Tetangga RI Lakukan Diplomasi Gajah dengan Putin

8 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Junta Myanmar telah melakukan perluasan hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin lewat 'diplomasi gajah'. Salah satu sekutu di Asia Tenggara itu telah menghadiahkan enam ekor gajah kepada Moskow.

Putin, dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Min Aung Hlaing, memuji perluasan hubungan tersebut. Ia juga berterima kasih atas hadiah enam ekor gajah.

"Tahun ini kita merayakan ulang tahun ke-25 penandatanganan deklarasi tentang dasar-dasar persahabatan antara negara kita," kata Putin kepada kepala junta dalam sebuah pertemuan di Kremlin, dikutip dari Reuters, Kamis (6/3/2025).

"Hubungan antara negara kita memang berkembang dengan mantap," tambahnya, mencatat perdagangan bilateral naik 40% tahun lalu.

Kedua belah pihak sebelumnya menandatangani perjanjian pembangunan pabrik nuklir skala kecil di Myanmar. Rosatom, perusahaan tenaga nuklir milik negara Rusia, mengatakan pabrik tersebut akan memiliki kapasitas 100 megawatt dengan kemungkinan melipatgandakan kapasitas tersebut.

Putin juga mengumumkan bahwa satu unit militer dari Myanmar akan ambil bagian dalam parade militer di Moskow pada 9 Mei untuk memperingati 80 tahun kemenangan Perang Dunia Kedua atas Nazi Jerman. Ia mengatakan Min Aung Hlaing juga akan hadir.

Seperti China, Rusia mendukung militer Myanmar dan tengah mengembangkan kerja sama, membuka lembaran baru, termasuk antara angkatan udara mereka.

"Dan tentu saja, saya tidak bisa tidak berterima kasih atas hadiah Anda yang sangat hangat: Anda membawakan kami enam ekor gajah tahun lalu, dan semuanya telah diberikan ke Kebun Binatang Moskow," kata Putin.

Sementara itu, analis militer telah menjuluki hadiah gajah terhadap Putin sebagai bagian dari "diplomasi gajah" antara dua pemerintah karena bertepatan dengan selesainya pengiriman enam jet tempur Rusia ke Myanmar.

Min Aung Hlaing sendiri memuji kualitas perangkat keras militer Rusia yang diterima negaranya dan mengatakan ia mendukung Putin dalam perang Ukraina di mana ia yakin Moskow akan segera menang.

Myanmar telah dilanda kekacauan sejak tahun 2021 ketika militernya menggulingkan pemerintahan pemimpin pemenang hadiah Nobel perdamaian Aung San Suu Kyi, yang memicu perang saudara.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump-Putin Dituduh Bersekongkol Setop Bantuan ke Ukraina

Next Article Perang Saudara Tetangga RI Memanas, Kelompok Pemberontak Menggila

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|