Medco Mulai Incar Peluang Bisnis di Sektor Penyimpanan Karbon

2 months ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) memperluas portofolio bisnisnya dengan membidik peluang di sektor penyimpanan karbon (carbon capture storage/CCS), khususnya untuk pasar luar negeri. Hal tersebut menyusul potensi penyimpanan karbon dari wilayah operasi perusahaan yang berada di wilayah Natuna.

Director & Chief Administrative Officer Medco Energi, Amri Siahaan menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan studi terkait proyek CCS, termasuk peluang untuk menjadikannya sebagai hub regional.

Menurut dia, wilayah Sumatera Selatan memiliki potensi untuk menjadi pusat penyimpanan karbon bagi operasi di Pulau Sumatra. Sementara itu, Natuna diproyeksikan sebagai hub untuk melayani pasar regional di negara tetangga.

"Kita melihat seperti di Natuna itu kan posisinya memang agak jauh dari operasi-operasi yang di Indonesia. Kalau yang di South Sumatra itu bisa jadi potensial hub untuk operasi-operasi yang berada di Pulau Sumatra. Kalau Natuna mungkin nanti salah satu yang bisa adalah kita pakai untuk negara tetangga," kata Amri dalam acara Media Gathering di Jakarta, dikutip Senin (2/12/2024).

Amri mengakui bahwa teknologi ini memerlukan biaya yang cukup tinggi sehingga tidak semua pihak dapat langsung menerapkannya. Namun, peluang besar dapat dimanfaatkan dengan memfasilitasi akses teknologi ini untuk negara-negara tetangga yang membutuhkan.

"Teknologi ini mahal, jadi mungkin tidak semua bisa langsung memakai ini. Nah kalau tetangga kita punya duit untuk membayar ini ya, kita bisa juga untuk memanfaatkan itu sebagai revenue untuk negara gitu kan. Itu yang kita lakukan di Natuna ini, mungkin ini bisa jadi hub untuk regional gitu. Itu yang lagi kita studi," katanya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), mengatakan bahwa pemerintah tengah membidik peluang bisnis baru berupa penyimpanan karbon CCS di Indonesia.

Hal ini menyusul dengan potensi penyimpanan karbon milik RI hingga 400 giga ton CO2. Dengan jumlah tersebut Indonesia merupakan negara yang cukup kaya.

"Saya kira mungkin beberapa triliun US dolar dan kita terbesar mungkin di dunia sehingga 10-20 tahun ke depan itu adalah proyek yang sangat besar, dan ini harus anak-anak muda yang mengerjakannya tidak bisa generasi saya," kata Luhut beberapa waktu lalu.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jawab Isu Transisi Energi, PIS & NYK Ungkap Bisnis CCS-CCUS

Next Article Wow, RI Bakal Punya 15 Proyek Penangkapan Karbon di Tahun 2030

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|