Menanti Data AS Vs Pilkada RI, Rupiah Bergerak Galau!

2 months ago 19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan rupiah dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) tampak mulai menguat, tetapi masih ada tantangan dari sejumlah data AS yang rilis bertepatan dengan momentum Pilkada di RI.

Merujuk data Refinitiv, rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan kemarin Senin (25/11/2024) sebesar 0,03% di angka Rp15.865/US$.

Sentimen eksternal yang kian mereda dan stabil membuat rupiah sedikit mengalami penguatan.

Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto mengatakan bahwa pengaruh momen pilkada terhadap rupiah dan IHSG cenderung minim. Ia menilai kondisi sosial politik dalam negeri relatif stabil sehingga yang terjadi pada rupiah cenderung dipengaruhi faktor eksternal.

"Masih terkait dengan perkembangan global walaupun kondisi saat ini tensi geopolitik secara global sudah mulai mereda terutama di Timur Tengah, walaupun ada tensi yang meningkat di Ukraina, ketakutan dari sisi pemerintahan Trump juga sudah mulai mereda dampaknya," papar Myrdal.

Namun, investor perlu mencermati jika akan ada banyak data ekonomi AS yang keluar pada Rabu atau di saat pasar Indonesia libur, seperti inflasi pengeluaran pribadi AS, risalah pertemuan The Fed dan pertumbuhan ekonomi AS.

Rilis data AS akan bertepatan dengan momentum Pilkada besok Rabu (27/11/2024) yang mana pasar keuangan RI akan libur.

Sehingga, pelaku pasar tetap perlu mencermati data-data yang akan rilis terhadap dampaknya ke pasar ketika kembali di buka pada Kamis.

Pada Rabu pekan ini, salah satu yang patut diperhatikan adalah angka inflasi pengeluaran pribadi masyarakat AS atau PCE yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.

Konsensus menilai PCE periode Oktober 2024 akan meningkat menjadi 2,3% (year on year/yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode September 2024 yang tercatat 2,1% yoy.

Jika hal ini benar terjadi, maka kenaikan ini dapat membuat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) semakin ragu untuk memangkas suku bunganya pada pertemuan bulan depan. Lebih lanjut, hal ini dapat berdampak kurang baik baik nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berpotensi tertekan.

Di hari yang sama, AS juga akan merilis data 2nd estimation Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III-2024. Sebelumnya, pertumbuhan PDB riil AS tetap sehat pada kuartal III-2024 dengan tumbuh sebesar 2,8%, di bawah estimasi konsensus pasar yang memperkirakan pertumbuhan sekitar 3%.

Teknikal Rupiah

Meskipun kemarin rupiah ada penguatan, tetapi tren pergerakannya masih dalam pelemahan mengikuti garis rata-rata selama 100 jam atau MA100. Jika pola ini masih berlanjut potensi pelemahan rupiah yang terdekat ada di resistance di Rp15.940 yang merupakan high candle intraday pada 21 November 2024. 

Sementara jika MA100 bisa ditembus ke bawah, maka akan ada peluang penguatan ke posisi Rp15.820/US$ yang didapatkan dari garis rata-rata selama 200 jam atau MA200. 

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Masih Penuh Tekanan, IHSG "Terancam" Merosot ke Level 7.000-an

Next Article Investor Wait and See Inflasi PCE AS, Dolar Ditutup Turun ke Rp 16.370

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|