Pembuat Baterai Mobil Listrik Bangkrut, PHK 1.600 Pekerja

2 months ago 19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembuat baterai mobil listrik Northvolt, tengah terpuruk. Perusahaan bahkan sudah mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) agar dapat merestrukturisasi utangnya dan menata ulang bisnisnya.

"Dengan memungkinkan perusahaan merestrukturisasi utangnya, menyesuaikan skala bisnis dengan kebutuhan pelanggan saat ini, dan mengamankan landasan yang berkelanjutan untuk melanjutkan operasi, pengajuan Bab 11 ini akan membantu Northvolt untuk menerapkan keputusan yang dibuat," kata perusahaan Swedia tersebut dikutip AFP, Jumat (22/11/2024).

"... sebagai bagian dari tinjauan strategisnya untuk mengubah cakupan bisnis dan memprioritaskan komitmen kepada pelanggan," tambahnya.

Babi 11 Undang-Undang Kepailitan AS populer disebut juga Chapter 11. Ini menjadi salah satu bab dalam UU kepailitan tentang reorganisasi perusahaan sesuai hukum AS.

Bidang usaha yang dilindungi termasuk perseroan, perusahaan perseorangan dan perorangan yang memiliki utang tanpa jaminan paling sedikit US$336 ribu atau agunan paling sedikit US$ 1,010 juta.

Northvolt pun mengatakan telah memangkas 1.600 pekerjaan atau sekitar seperempat dari stafnya. Perusahaan juga menangguhkan perluasan lokasinya karena berjuang dengan keuangan yang sulit dan permintaan yang melambat.

"Pengajuan perlindungan kebangkrutan akan memungkinkannya untuk mengakses sumber pendanaan baru, termasuk sekitar US$145 juta dalam bentuk agunan tunai," katanya.

"Selain itu, salah satu pelanggan Northvolt yang ada telah berkomitmen untuk menyediakan US$100 juta dalam pembiayaan baru untuk mendukung operasi bisnis Northvolt dalam bentuk pembiayaan debitur dalam kepemilikan (DIP)," ujar perusahaan lagi merujuk ke jenis pembiayaan khusus untuk bisnis yang melakukan restrukturisasi melalui proses Bab 11.

Northvolt dilihat sebagai landasan upaya Eropa untuk mengejar ketertinggalan dari China dan AS dalam produksi sel baterai, komponen penting dari mobil dengan emisi rendah, mobil listrik (electronic vehicle). Eropa hanya menyumbang 3% dari produksi sel baterai global tetapi telah menargetkan 25% pasar pada akhir dekade ini.

Sebelumnya, gangguan perusahaan juga telah melebar ke penundaan produksi mobil listrik sejumlah pabrik. Mei lalu, ini menyebabkan produsen mobil BMW membatalkan pesanan senilai US$2,2 miliar.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: China Lawan Balik Uni Eropa, Buntut Tarif Impor Mobil Listrik

Next Article Anggota Anyar NATO Kirim Paket Bantuan Rp 6,8 Triliun untuk Ukraina

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|