FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
04 December 2024 11:20

Ratusan pengunjuk rasa sebelumnya berkumpul di luar gedung majelis nasional menyusul pengumuman Presiden Yoon Suk Yeol untuk mendeklarasikan darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam memicu kegemparan politik di dalam negeri. (REUTERS/Kim Soo-hyeon)

Langkah ini menjadi puncak dari serangkaian konflik dengan oposisi domestik, media, bahkan partainya sendiri, Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party/PPP). (REUTERS/Kim Soo-hyeon)

Deklarasi darurat militer Yoon memerintahkan para dokter yang sedang mogok kerja untuk kembali bertugas di tengah konflik seputar reformasi kesehatan. Namun, langkah ini ditolak oleh parlemen, yang memaksa presiden untuk mencabutnya. Adapun Yoon beralasan ada kekuatan pro-komunis dan pro-Korea Utara yang mencoba mengganggu stabilitas negara. (REUTERS/Kim Soo-hyeon)

Massa di Seoul bersorak ketika majelis nasional memilih untuk menolak dekritnya dan menyerukan penangkapan Yoon, meneriakkan "Hapus darurat militer" dan "Tolak darurat militer". (REUTERS/Kim Soo-hyeon)

Warga Seoul Park Geon-Woo mengatakan kepada Reuters bahwa deklarasi darurat militer itu tidak "masuk akal" dan mempertanyakan apakah itu "benar-benar terjadi di abad ke-21." Yeo Yong-Ju mengatakan bahwa ia awalnya mengira deklarasi itu "hanya lelucon," tetapi menjadi khawatir ketika ia mengetahui bahwa itu benar. (REUTERS/Kim Soo-hyeon)