Program Idaman Jokowi yang Sempat Mandek, Bakal Lanjut di Era Prabowo

2 months ago 20

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memastikan program hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME), salah satu kebijakan yang digagas di era Presiden Jokowi akan tetap berlanjut, terutama di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Semula, Bahlil mengungkapkan bahwa produksi batu bara nasional saat ini berkisar di angka 776 juta ton. Namun, dari jumlah tersebut sebanyak 600 juta ton diekspor ke luar negeri.

"Kita produksi 776 juta ton, kita ekspor itu sekitar 600 juta ton. Tapi produk hilirisasinya masih sangat kecil sekali. Nah ke depan Kita akan mendorong Batu Bara sebagai bagian daripada bahan baku yang kita harus dorong hilirisasi," kata dia dalam acara Minerba Expo di Jakarta, Senin (25/11/2024).

Oleh sebab itu, ia mendorong agar pemanfaatan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri dapat dioptimalkan kembali. Salah satunya melalui proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether/DME sebagai pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG).

"Ini penting karena LPG kita ini impor satu tahun itu 6 juta ton, konsumsi LPG kita 8 juta ton per tahun industri dalam negeri LPG kita itu hanya 1,6 sampai 1,8 juta ton, sisanya impor," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan saat ini pemerintah terus mencari investor yang cocok untuk merealisasikan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME. Salah satunya dari negara China.

"Secara teknologi kan yang saya tahu adanya di Amerika Serikat, sama dulu ada di Afrika Selatan, ada tuh Sasol (pabrik konversi batu bara Afrika Selatan). Tapi sekarang China juga udah punya hal seperti itu," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Kamis (30/11/2023).

Dadan menyebut saat ini Indonesia membuka kesempatan pada investor asing yang memiliki teknologi hilirisasi batu bara, untuk bisa mengembangkan program hilirisasi batu bara dalam negeri.

"Kita basisnya itu terbuka, investasi terbuka untuk siapapun yang bisa berikan manfaat lebih saja untuk negara dan itu basisnya kan business-to-business antara perusahaan nasional yang melakukan kerja sama," kata Dadan.

Saat ini perusahaan pertambangan batu bara dalam negeri juga terus berupaya dalam mencari investor agar bisa menjalankan program hilirisasi batu bara di Tanah Air.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Harapan Masyarakat Pada Kepemimpinan Prabowo Subianto

Next Article Bahlil Angkat Lagi Isu Hilirisasi Batu Bara, Begini Katanya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|