Jakarta, CNBC Indonesia - Keuangan yang stabil hingga masa tua menjadi impian semua orang. Untuk mewujudkannya, tentu membutuhkan strategi dan upaya. Memiliki uang dan investasi yang cukup bisa membawa ketenangan di hari tua.
Salah satu investor kawakan dan CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett mengungkapkan pentingnya memiliki tujuan yang jelas saat pensiun. Banyak orang Amerika menganggap pensiun sebagai waktu untuk berhenti bekerja dan "bersantai" hingga akhir hayat.
Namun, melansir Go Banking Rates, Buffett menyarankan untuk mengubah cara pandang ini. Ia berpendapat bahwa pensiun seharusnya dianggap sebagai fase baru dalam kehidupan, bukan waktu untuk "mematikan diri".
Tanpa tujuan yang jelas, pensiunan berisiko menghadapi masalah kesehatan yang dapat menurunkan kualitas hidup mereka, bahkan memperpendek usia. Pendekatan ini terbukti efektif bagi Buffett sendiri, yang meskipun telah berusia 94 tahun, tetap memimpin salah satu perusahaan terbesar di dunia, Berkshire Hathaway.
Bahkan gaya hidupnya yang terkenal dengan pola makan kurang sehat, seperti menyukai cheese burger, es krim, dan Coca-Cola, tidak menghentikan semangatnya dalam bekerja.
Selain itu, Buffett menekankan pentingnya menjaga keamanan finansial saat pensiun. Ia tidak menyarankan untuk sepenuhnya meninggalkan dukungan finansial terhadap keluarga, tetapi ia mengingatkan para pensiunan untuk terlebih dahulu memastikan kesejahteraan finansial pribadi.
Jika terlalu banyak memberikan bantuan finansial kepada anggota keluarga, pensiunan dapat terjebak dalam masalah keuangan yang sulit dipulihkan karena tidak ada sumber pendapatan tetap selama pensiun. Ini bukanlah sikap egois, melainkan pendekatan praktis.
Buffett menyarankan agar pensiunan menggunakan sebagian besar dana pensiun untuk kesejahteraan diri sendiri, dan baru memikirkan warisan ketika mereka mendekati akhir hidup.
Mengenai jumlah yang ideal untuk diwariskan, Buffett dalam bukunya "Tap Dancing to Work: Warren Buffett on Practically Everything, 1966-2013" menyatakan bahwa jumlah yang tepat adalah "cukup banyak sehingga mereka merasa bisa melakukan apapun, tetapi tidak begitu banyak sehingga mereka tidak melakukan apa-apa."
Buffett juga memberikan nasihat yang terkenal mengenai strategi investasi. Salah satu saran paling dikenal adalah untuk berinvestasi dalam dana indeks S&P 500. Menurutnya, banyak orang membuat investasi terlihat lebih rumit dari yang sebenarnya, padahal strategi sederhana seperti membeli dana indeks berbiaya rendah adalah pilihan terbaik bagi kebanyakan investor.
Buffett menekankan bahwa dengan masa pensiun yang bisa berlangsung hingga 30 tahun atau lebih, memiliki alokasi dana di saham tetap relevan bagi para pensiunan. Bahkan, menurutnya, mencoba mengalahkan pasar adalah tugas yang hampir mustahil bagi investor profesional sekalipun, terutama setelah memperhitungkan biaya manajemen dan administrasi.
Oleh karena itu, Buffett menyarankan agar 90% portofolio investasi, bahkan setelah ia meninggal, dialokasikan pada dana indeks S&P 500. Ini adalah cara yang efisien untuk menghindari biaya berlebihan dalam akun investasi, yang dapat mengurangi hasil akhir investasi seiring berjalannya waktu.
Hubungan Buffett dengan para penasihat keuangan juga menarik. Banyak penasihat keuangan yang mengutip Buffett sebagai salah satu investor terbaik sepanjang masa, sementara yang lain mengkritik kesederhanaan nasihat investasinya.
Beberapa penasihat berpendapat bahwa alokasi 90% pada S&P 500 terlalu besar, terutama bagi mereka yang sudah berusia pensiun. Namun, Buffett menanggapi bahwa para penasihat memiliki insentif untuk membuat investasi terlihat lebih rumit agar mereka bisa menghasilkan lebih banyak uang.
Ia bahkan mengatakan bahwa jika semua orang menyadari betapa sederhananya investasi, 90% pendapatan para penasihat akan hilang.
Dalam kritik tajam terhadap dunia penasihat keuangan, Buffett pernah berkata, "Anda bisa menggunakan monyet yang melempar dart ke halaman [pasar saham], dan setelah menghilangkan biaya manajemen, saya akan bertaruh pada monyet-monyet itu dibanding penasihat keuangan."
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ekonom Bongkar "Siasat" RI Tangkal Efek Proteksionisme Trump
Next Article Gencar Investasi di RI, Saham Emiten Ini Malah Dilego Warren Buffett