Jakarta, CNBC Indonesia - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) turut mendorong terwujudnya Asta Cita untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Dalam hal ini, WIKA memiliki empat misi utama, yaitu peningkatan nilai tambah produk dalam negeri melalui industrialisasi dan hilirisasi, swasembada pangan, penyediaan lapangan kerja melalui pengembangan infrastruktur, serta pembangunan daerah.
"Sebagai Agent of Development Pemerintah, WIKA akan terus mendukung Asta Cita melalui pembangunan proyek strategis nasional yang bertujuan mencapai swasembada ekonomi, pangan, dan energi. Kami juga terus membangun proyek yang akan meningkatkan nilai tambah bagi produk dalam negeri melalui hilirisasi dan industrialisasi sehingga mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan negara," kata Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, dikutip Senin (3/2/2025).
Dalam masa 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, WIKA berhasil menyelesaikan dan mengoperasikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur 1. Proyek strategis ini bertujuan memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Dengan kapasitas suplai air bersih mencapai 4.750 liter per detik, SPAM ini mampu menyediakan air bersih sesuai standar Kementerian Kesehatan untuk 320.000 sambungan rumah. Proyek ini juga meningkatkan kualitas hidup 1,9 juta warga masyarakat di kawasan tersebut.
Selain itu SPAM Regional Jatiluhur 1 berkontribusi dalam mencegah penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta. Kemudian di sektor hilirisasi dan industrialisasi, WIKA dipercaya mengerjakan proyek EPC Coal Handling TLS 6 dan TLS 7 Sumatera Selatan. Proyek ini bertujuan meningkatkan kapasitas penanganan batubara guna mendukung ketahanan energi nasional.
Dalam mendukung peningkatan ekonomi dan kemandirian bangsa, proyek Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan dan Bendungan Jragung di Jawa Tengah terus dikebut untuk mengelola sumber daya air. Proyek ini menjadi sumber irigasi dalam mendukung ketahanan pangan, serta penyediaan energi listrik bagi masyarakat sekitar.
Agung melanjutkan WIKA berhasil menyelesaikan proyek Flyover Madukoro di Jawa Tengah, yang berperan dalam mendukung swasembada ekonomi masyarakat. Proyek ini mengurangi biaya operasional kendaraan hingga 61,7%, sekaligus mengurai kemacetan di jalur vital Pantura, termasuk akses menuju Bandara Ahmad Yani dan Pelabuhan Tanjung Mas.
"Dengan panjang 221 meter, flyover ini meningkatkan mobilitas dan pertumbuhan ekonomi, serta mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur-Yogyakarta-Prambanan," kata dia.
Menurut Agung, pembangunan ini juga mengedepankan aspek budaya lokal, dengan menampilkan ornamen yang mencerminkan kearifan masyarakat Semarang. Sehingga memberikan nilai estetika sekaligus makna sosial yang mendalam bagi kawasan tersebut.
Salah satu warga setempat, Atmoko, mengaku terbantu dengan adanya Flyover Madukoro.
"Sebelumnya kalau musim hujan sering banjir. Dengan adanya flyover ini, saya tidak terkena banjir lagi dan lebih lancar dalam berlalu lintas," ucap dia.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Prabowo Bentuk BP Danantara Selevel Temasek Lewat RUU BUMN
Next Article Konsisten Kelola SDM & Inovasi, WIKA Raih Penghargaan Ini!