Pembersihan puing reruntuhan gedung mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah selesai dilakukan pada Selasa (7/10/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan menanggapi insiden runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, beberapa waktu lalu. Ia menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut.
Amirsyah turut mendoakan para santri yang wafat agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Pertama, saya prihatin atas peristiwa ini yang menelan korban 64 jiwa. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Kita doakan mudah-mudahan semua husnul khatimah. Kenapa? Karena itu lagi suasana sholat. Sholat, ya, sholat. Masya Allah,” ujar Amirsyah saat ditemui usai menghadiri acara “Konsolidasi Nasional Civil Society Indonesia Terkait Palestina” di Kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
Amirsyah meminta agar pemerintah mengevaluasi seluruh bangunan, tidak hanya di pondok pesantren. Menurutnya, semua tempat ibadah seperti masjid dan mushala juga perlu diaudit kelayakannya.
“Karena ini sudah ada SOP, sudah ada standard operating procedure yang harus diikuti oleh semua pihak tanpa kecuali, baik rumah, perkantoran, maupun pondok pesantren yang mendidik generasi muda. Masya Allah,” ucapnya.