Simak! Ini Alasan ESG Jadi Magnet Jaringan Bisnis Global

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Environmental, Social dan Governance (ESG) memainkan peran penting dalam mendorong bisnis secara berkelanjutan. Dengan kata lain, perusahaan yang menerapkan prinsip ESG dalam praktik bisnisnya akan mengangkat nilai atau value perusahaan, khususnya bagi investor.

Hal ini mengingat ESG menjadi salah satu aspek penting yang harus dilakukan perusahaan untuk menciptakan keberlanjutan.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik mengatakan, dalam perkembangan global ada tiga pihak yang memberikan pressure yang cukup besar dalam ESG. Yaitu pihak pemerintah, kemudian pihak customer, dan pihak investor, apalagi untuk faktor lingkungan dan keberlanjutan.

Jeffrey mencontohkan, aspek ESG yang diterapkan oleh perusahaan teknologi Apple mendapat sambutan positif dari para investornya.

"Kalau saya mengambil contoh Apple, Apple itu beberapa tahun yang lalu mendeklar target net zero mereka, tahun 2025, dan sejak itu harga sahamnya terus naik. Artinya ini menunjukkan apresiasi dari para investor terhadap perusahaan-perusahaan yang memberikan perhatian kepada lingkungan dan keberlanjutan," jelasnya dalam acara webinar nasional ISEI secara virtual dikutip Kamis (30/1/2025).

Bahkan, Jeffrey melanjutkan, dalam berbagai diskusi dengan investor global, saat ini faktor ESG menjadi faktor yang sangat penting, bahkan kadang-kadang melebihi faktor kinerja finansial. Ada triliunan dolar dana global yang hanya akan diinvestasikan di instrumen-instrumen yang memperhatikan faktor ESG.

"Belum lagi, customer yang sudah semakin aware terhadap ESG, dan tentunya pemerintah," ucapnya.

Ia menambahkan, pemerintah Eropa juga akan segera menerapkan carbon border adjustment mechanism. Artinya produk-produk dari luar Eropa yang akan masuk ke Eropa harus bisa menunjukkan berapa emisi atau jejak karbon yang dihasilkan dari produk tersebut.

"Oleh karena itu, menjadi sangat penting saat ini bagi para pelaku usaha untuk memperhatikan faktor ESG dalam kegiatan bisnisnya," tukasnya.

Selain itu, Business Development Director SE Asia Progesys Indonesia, Paul Alistair Cook menyebutkan implementasi ESG sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan dampak investasi dalam bisnis terhadap masyarakat dan lingkungan. Implementasi ESG juga berdampak pada pendapatan dan profitabilitas perusahaan karena terkait kepercayaan pasar dan konsumen terhadap produk perusahaan.

"ESG pada dasarnya menilai kinerja perusahaan dalam perlindungan lingkungan, masalah sosial, dan tata kelola perusahaan yang dilaporkan dalam Laporan ESG. Selain itu, ESG berdampak pada pendapatan dan profitabilitas perusahaan," jelas dia kepada CNBC Indonesia.

Tidak cuma itu, sebanyak 77% milenial khawatir tentang dampak lingkungan dari produk yang mereka beli. Oleh karena itu, tidak mengejutkan jika investor makin mempertimbangkan faktor-faktor ESG.

Kini, semakin banyak perusahaan dari berbagai sektor telah menerapkan praktik ESG, di antaranya PT Pertamina (persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Di sektor FMCG, Unilever Indonesia menjadi salah satu Perusahaan yang terus berupaya mengintegrasikan prinsip-prinsip berkelanjutan di seluruh lini dan operasional bisnis dengan menyediakan produk yang bermanfaat bagi konsumen, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Untuk itu, UNVR mendapatkan penghargaan The Best Listed Company Based on ESG Score dalam ajang CSA Awards. Penghargaan ini diberikan atas komitmen perusahaan yang secara konsisten menerapkan prinsip ESG.

Empat fokus utama penerapan prinsip keberlanjutan Unilever Indonesia menerapkan adalah iklim, alam, plastik, dan mata pencaharian. Menurut laporan, untuk bidang iklim sejak 2015 hingga 2023 Unilever Indonesia telah mengurangi 89,45% emisi karbon. Sementara pada plastik, per tahun 2024 perusahaan ini berhasil mengumpulkan dan memproses 85.075-ton sampah plastik, lebih banyak dari yang digunakan untuk menjual produk. Tidak ketinggalan, dalam hal menjaga tata kelola Unilever Indonesia menjalankan serangkaian evaluasi pencapaian strategi keberlanjutan yang dikaji setiap tahunnya oleh Direksi, mencakup kemajuan dalam pencapaian fokus program keberlanjutan dan penerapan Pedoman Prinsip Bisnis (Code of Business Principles/CoBP).

Sedangkan Pertamina, sebagai BUMN juga konsisten menerapkan ESG di anak usahanya telah mendapat pengakuan Lembaga Pemeringkat ESG internasional, Morningstar Sustainalytics dan MSCI. Berdasarkan ESG Sustainalytics pada tahun 2023, Pertamina mendapatkan Peringkat Risiko ESG sebesar 20,7 atau Risiko Menengah. Dengan skor ini, Pertamina berhasil menduduki posisi pertama dari 61 Sub-Industri Minyak & Gas Terpadu.

Pertamina juga berkomitmen penuh dalam mengimplementasikan ESG di seluruh Subholding untuk mendukung bisnis berkelanjutan dan sejalan dengan tujuan Pemerintah mewujudkan swasembada energi nasional.

Bahkan seluruh Subholding Pertamina telah mengimplementasikan ESG sesuai standar perusahaan global sehingga mendapat apresiasi dunia. Pertamina berhasil mengurangi sumbangan emisi karbon ke udara secara total sebesar 35% pada tahun 2023 lalu. Selain itu, Pertamina juga mengklaim bisa menyediakan energi yang andal dan terjangkau untuk seluruh masyarakat di dalam negeri.


(bul/bul)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Hilirisasi Nikel, Dukung Keberlanjutan & Daya Saing Global

Next Article Tiga Pabrik AQUA Raih Penghargaan Industri Hijau

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|